Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tantangan Lorenzo di Ducati, Mengalahkan Rossi

19 April 2016   20:15 Diperbarui: 20 April 2016   09:48 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tantangan Lorenzo meninggalakan Yamaha dan bergabung di Ducati mengalahkan Rossi."][/caption]

Rider asal Spanyol, Jorge Lorenzo, resmi bergabung dengan Ducati. Pebalap 28 tahun itu akan meninggalkan tim Yamaha mulai musim depan. Ducati telah memberikan penyataan resmi mengenai bergabungnya Lorenzo Senin (18/4/2016).

Ducati sudah lama tak menggapai gelar juara dunia di ajang balap MotoGP. Dengan bergabungnya Jorge Lorenzo diharapkan mampu mengakhiri peceklik gelar. Terakhir kali pebalap mereka menjadi juara dunia di tahun 2007, kala itu mereka masih diperkuat Casey Stoner.

Lorenzo sendiri sudah mengenggam lima gelar juara dunia sepanjang kariernya. Di kelas 250 cc dua kali (2006 dan 2007) serta di MotoGP juara di tahun 2010, 2012, dan 2015 semua bersama Yamaha. Apakah sebuah keputusan bijak? Seorang pembalap dengan title tiga kali juara dunia MotoGP bergabung dengan tim kelas dua.

Berikut faktor-faktor yang mendorong Jorge Lorenzo meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan Ducati:

Faktor Rossi

Hubungan Rossi dan Lorenzo selama ini tidak bisa dibilang baik. Sejak pertama Lorenzo bergabung dengan Yamaha, mereka selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Rossi sempat hengkang ke Ducati dan gagal hingga akhirnya menyerah dan kembali lagi ke Yamaha.

Kontrak baru Yamaha dan Rossi jelang seri perdana di Qatar membuat kubu Lorenzo kebakaran jenggot dan menjadi alasan kuat tidak memperpanjang kontrak lantaran merasa dianggap perjuangannya mempersembahkan Juara dunia untuk Yamaha dipandang sebelah mata oleh tim. 

Faktor Stoner

Tak bisa dipungkiri Casey Stoner adalah pembalap istimewa di Ducati, jika Stoner ingin kembali ke lintasan balap MotoGP, pintu Ducati akan terbuka lebar. Jika memutuskan kembali, duet Lorenzo- Stoner akan membuat peta persaingan ke tangga juara akan semakin segit, tidak hanya di dominasi Rossi dan Marc Marquez. 

Faktor Gigi Dall'Igna

Lorenzo dan Gigi Dall'Igna, (General Manager Ducati Corse) memiliki hubungan sangat baik. Keduanya pernah bekerjasama di tim Aprilia sewaktu pembalap kelahiran Malorca, 4 Mei 1987 merebut gelar juara dunia di kelas 250cc. Alasan Dall'Igna sudah mengenal seberapa besar talenta Lorenzo menjadi faktor pertimbangan.

Pembuktian lebih baik dari Valentino Rossi

Lorenzo tentu sudah memikirkan peluangnya juara musim depan. Jika pindah ke tim selain Yamaha, dia pasti sudah menyaksikan seniornya, Valentino Rossi yang sempat membuat perjudian besar dalam karirnya dengan pindah ke Ducati selama dua musim. Saat itu Rossi ingin memberi bukti bahwa ia bisa jadi juara dunia dengan motor apapun dan tidak hanya bergantung pada satu motor saja.

Tetapi kegagalan Rossi di Ducati menjadi cambuk Lorenzo untuk membuktikan diri, Apakah musim depan Lorenzo mampu menjawab tantangan dan masih bisa bersaing di jalur perebuatan juara. Jika itu terjadi, akan menjadi catatan manis sepanjang sejarah karir MotoGP. *

 

Foto: desain Foto Trie yas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun