Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Keunggulan Seorang Introvert yang Jarang Diketahui

27 Juni 2021   23:25 Diperbarui: 28 Juni 2021   12:14 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda melihat seorang yang bermimik wajah tenang, bahkan dalam suasana rapat yang talk active, hanya sesekali berpendapat, dan lebih banyak diam, mendengar. Atau menyaksikan  sekelompok orang dalam sebuah komunitas keagamaan yang asyik sharing pengalaman iman, namun ada yang lebih senang mendengar, ketika tiba giliran berbicara tak lebih dari 3 menit, sementara itu ada juga anggota kelompok tanpa sadar bicaranya kelamaan dan menghabiskan porsi yang lain.

Atau pernahkah anda memperhatikan seorang karyawan yang sepanjang hari sangat menikmati layar monitor komputer didepannya, dan asyik mengulik data-data yang dibutuhkan manajernya untuk diolah dalam rapat bersama direksi. Atau seorang pembicara dalam sebuah seminar yang begitu lihai mengolah kata dan bahasa, namun dalam detail praktiknya tidak seindah retorika yang mengesankan tersebut.

Seorang siswa yang sangat menyukai matematika dan fisika, selalu berhasil dalam menyelesaikan perhitungan yang menjadi soal latihan, namun sangat gelisah dan kebingungan  kata ketika harus menjelaskan kepada temannya. Dan sebaliknya seorang siswa yang selalu menjadi juru bicara kelompok, namun kesulitan ketika harus menyelesaikan tugas sendirian.

Atau bahkan istri anda yang setiap kali hendak berangkat ke pesta resepsi selalu saja beberapa kali ganti gaun dan bertanya apakah sudah tampil modis. Selalu ada yang harus dibenahi make up nya dan bertanya apakah sudah cantik.

Okay mari masuk ke masalah inti pertama. Bagaimana seorang Extrovert dan seorang Introvert mengekpresikan dirinya?

Dalam berkomunitas, seorang extrovert akan merasakan kebahagiaan dan kesenangan bertemu dengan teman-temannya. Kesempatan bercerita tentang apapun adalah sebuah keasyikan emosional. Setiap apresiasi atas pencapaiannya merupakan kumpulan energi yang akan menambah kekuatan dan semangatnya. Tanpa komunitas ia merasa sepi sebab seorang extrovert suka suasana massal bukan personal.

Seorang introvert tidak akan ada masalah jika komunitas besar tidak bisa berkumpul atau ditunda, sebab ia biasa menjalani situasi secara mandiri bahkan jika harus seorang diri. Bertemu dalam komunitas besar bagi seorang introvert adalah kesempatan untuk banyak mendengar daripada berkomentar. Mendengar dan melakukan analisis untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Jika seorang extrovert merasa di-charge dalam sebuah pertemuan komunitas besar, maka seorang introvert justru mampu menyerap energi untuk memulihkan emosionalnya dalam keheningan. Seorang introvert tidak suka mengekspresikan dirinya dalam suasana massal, ia lebih nyaman secara personal.

Dalam mengungkapkan ide, seorang extrovert akan berbicara hal-hal besar yang strategis untuk dicapai oleh tim, sangking visionernya kadang terlalu abstrak sehingga membutuhkan usaha ekstra untuk dipahami. Seorang introvert tidak akan banyak gaya verbal dalam mengungkapkan idenya. Angka, jadwal, dan sistem kerja akan menjadi roadmap yang dipedomani setiap anggota tim.

Bagaimana penampilan mereka? Ah mudah saja ditebak. Rata-rata seorang extrovert akan berpenampilan lebih trendy dan fashionable. Bisa dengan barang-barang branded ataupun bukan, namun nampak lebih modis. Demikian pula dengan pilihan kendaraan yang digunakan. Apakah itu buruk? Tidak. Itu memang dari sononya, sebuah keseimbangan yang alamiah.

Lalu bagaimana penampilan seorang introvert? Biasanya ya biasa-biasa saja. Mencoba tampil sesuai rule yang ditetapkan, mendukung keteraturan dan tujuan. Misal seragam kerja yang tidak dimodifikasi agar lebih modis, apa adanya sudah oke. Rias wajah, gaya rambut, yang natural cenderung "opo onone". Demikian pula dengan kendaraan yang awet, tidak berganti selama bertahun-tahun.

Gaya bicara seorang extrovert biasanya panjang lebar, banyak retorika, dan pandai mengambil hati pendengarnya. Beda dengan seorang introvert yang lebih sedikit bicara, langsung pada pokok permasalahan dan solusi yang ditawarkan.

Bagaimana mereka menyelesaikan sebuah pekerjaan, tugas, atau bahkan masalah? Seorang extrovert akan banyak bicara untuk mencari pertolongan ke orang lain, sebab orientasinya adalah orang atau hubungan. Sedangkan seorang introvert akan memfokuskan dirinya pada satu usaha yang rasional terkait sebab akibat, masalah dan solusi. Misalkan anda meminjam motor matic teman anda, dan ternyata motor itu mati mendadak. Maka seorang extrovert akan menelepon pemilik motor untuk mendapatkan pertolongan, sedangkan seorang introvert akan googling atau membaca buku manual perawatan yang disimpan dibawah jok untuk menemukan solusinya.

Permasalahan inti yang kedua adalah tentang stereotype. Mengapa kebanyakan masyarakat menilai negatif seseorang yang berkepribadian introvert?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun