Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saat Terpaksa Kehujanan Sugestikan Ini

5 Januari 2021   04:00 Diperbarui: 5 Januari 2021   04:40 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Brilio.net

 

Hidup di alam Indonesia dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan sebenarnya tidak terlalu rumit menjalaninya, sebab setiap musim berlangsung cukup lama sehingga kita memiliki banyak kesempatan untuk menikmati dan sekaligus  juga mengantisipasi pergantian musim berikutnya. Yang patut diwaspadai adalah justru ketika masa pergantian musim atau masa pancaroba yang kerap kali masyarakat tidak siap menghadapinya. Sehingga banyak kasus pada masa pancaroba yang mengakibatkan sakit bahkan kematian. Jika pada musim kemarau banyak bencana alam yang melanda seperti kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, maka pada musim hujan bencana yang muncul kombinasi antara bencana alam dan sakit-penyakit. Bencana alam pada musim hujan biasanya banjir, rob atau air pasang, dan tanah longsor. Sedangkan bencana berupa sakit-penyakit banyak sekali jenisnya, bahkan seperti langganan yang datang sesuai jadwal kunjungnya.

Beberapa penyakit langganan yang kerap menyapa saat musim hujan di antaranya adalah diare, demam tifoid, dan demam berdarah dengue(DBD). Ketiganya mungkin sudah banyak ketahui awam. Namun,ada lagi satu penyakit yang mematikan tapi seringkali tidak pernah kita waspadai. Penyakit itu adalah leptospirosis. Faktanya, leptospirosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, terutama pada musim hujan. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penularannya adalah lewat hewan pengerat seperti tikus hingga anjing. Umumnya, leptospirosis banyak menjangkiti daerah yang rawan banjir. Ini karena bakteri leptospira dapat menyerang manusia lewat paparan air dan tanah yang sudah terkontaminasi dengan urine dari hewan yang terinfeksi atau bisa juga melalui gigitan. 

Fenomena cuaca pada musim hujan seringkali berubah-ubah, kadangkala pagi hari cerah ceria lalu menjelang siang hujan turun. Atau sebaliknya,  pagi cerah sampai siang hari lalu sore mendung menggelayut membawa hujan deras disertai petir. Cuaca yang tidak menentu membuat tubuh mudah sakit, sebab secara fisiologis terjadi reaksi tubuh berhubungan dengan masuknya virus atau bakteri kedalam tubuh. Antibodi akan bekerja untuk melakukan perlawanan terhadap serangan virus atau bakteri. Biasanya virus yang menyebabkan pilek mudah sekali menyerang saat musin hujan tiba.

Cuaca dingin pada musim hujan membuat rhinovirus (virus yang bisa menyebabkan pilek) dapat bereplikasi lebih cepat pada suhu yang lebih rendah dari 37 derajat Celsius, yang merupakan suhu rata-rata inti tubuh manusia. Suhu di dalam rongga hidung adalah sekitar 33 derajat Celsius yang dapat membuatnya menjadi tempat berkembang biak ideal bagi rhinovirus. Virus influenza yang menyebabkan flu juga dapat bertahan dan menyebar lebih mudah saat udara dingin dan kering. Selain itu, cuaca dingin dapat memengaruhi respons imun seseorang yang membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi. Alasannya karena berkurangnya kadar vitamin D akibat berkurang pula paparan sinar matahari. Vitamin D berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Di sisi lain, suhu rendah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Menghirup udara dingin dan kering membuat pembuluh darah di saluran pernapasan bagian atas menyempit untuk menghemat panas. Ini dapat mencegah sel-sel darah putih mencapai selaput lendir, membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan kuman. Baca: ini

Karena cuaca tidak menentu maka kita harus memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu datang hujan. Masalahnya walaupun kita mungkin secara rutin dan disiplin sedia payung sebelum hujan, kadang kita juga lupa bawa payung bukan? Maksud saya kita tetap memiliki kemungkinan lupa membawa alat pelindung saat hujan seperti mantol dan payung sehingga terpaksa harus kehujanan. Biasanya waktu perjalanan pulang kerja atau pulang kuliah naik motor atau sepeda tiba-tiba harus kehujanan. Jadi bagaimana tipsnya jika sewaktu-waktu kita terpaksa harus kehujanan karena tidak bisa dihindari lagi?

Tipsnya sangat sederhana yaitu: satukan pikiran dan tubuh kita dengan hujan.

Bagaimana maksudnya? Begini. Ketika kita mendadak harus kehujanan dan sama sekali tidak bisa menghindari, maka pikiran kita tentu mengatakan agar badan atau tubuh kita tidak ingin jatuh sakit gara-gara kehujanan. Supaya tidak jatuh sakit maka tubuh harus kuat menahan guyuran hujan, tubuh menjadi kuat bila daya tahan atau imunitas tubuh kita dalam kondisi baik. Imunitas tubuh dipengaruhi oleh pikiran kita, coba perhatikan jika kita stres atau pikiran kita tegang selama berhari-hari karena  kalut memikirkan suatu masalah maka imunitas tubuh akan menurun lalu kita mulai masuk angin, meriang, dan jatuh sakit berkepanjangan.

Perhatikan penjelasan berikut. Penelitian baru-baru ini, yang dikutip situs Psychcentral, melakukan survei pada mahasiswa Hukum pada tahun pertamanya. Pada pertengahan semester, mahasiswa yang optimis menghadapi semester depan, menunjukkan fungsi sel kekebalan tubuh yang lebih baik dibanding dengan mahasiswa yang cemas. Hyphothalamus mampu mentransfer emosi menjadi respon fisik melalui neuropetides (hormon pembawa pesan antara pikiran dan tubuh). Hypothalamus juga mengontrol nafsu makan, level gula darah, temperatur tubuh, adrenal, jantung, paru-paru, pencernaan dan sistem peredaran darah. Tubuh dan pikiran kita memang didesain untuk saling berhubungan. Maka dari itu, saat Anda sakit, hanya pikirkan kesembuhan dan pikiran positif lainnya saja. Pikiran-tubuh mulai dianalisis lebih lanjut pada tahun 1975 ketika Robert Ader, seorang psikolog, menunjukkan bahwa mental dan emosional dapat mempengaruhi sistem tubuh. Kita sering mendengar bahwa ketika seseorang stres, ia menunjukkan gejala perubahan fisik. Sama halnya ketika kita berpikir bahwa kita akan sembuh dari penyakit, tubuh pun akan merefleksikan apa yang berasal dari pikiran. 

Maka ketika tubuh kita mendadak harus menerima guyuran hujan yang berpotensi menimbulkan sakit, menyatukan pikiran dan tubuh dengan hujan menjadi penting agar sistem imun tubuh kita menjadi kuat. Didalam penyatuan ini ada penerimaan dan keikhlasan untuk menerima guyuran hujan disertai keyakinan bahwa tubuh akan tetap sehat. Bagaimana caranya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun