Tetaplah hidup Indonesia ku.
Luka mu adalah luka ku juga.
Mengambil sebuah kebijakan yang selalu masyarakat bawah menjadi sasaran amukan para birokarsi otoriter. Bukan berarti tulisan ini adalah pengerdilan aspirasi hukum. Hanya saja menuntut untuk lebih bijaksana dalam situasi dan masalah. Benar adanya BBM naik tumbuhlah bantuan sosial.Â
Namun, timbullah pertanyaan ? Apakah bantuan sosial sudah memenuhi kebutuhan kepada masyarakat marginal! Atau belum sama sekali dalam artian mereka masih kurang bantuan. Nah ini problem baru menjadikan dampak krisis terjadi menjadi kekhawatiran dalam penanganan. Seharusnya sudah ada siklus tindakan sebelumnya krisis terjadi.
Saya sebagai mahasiswa hanya bisa membantu perjalannya kemerdekaan menuju gerbang kemerdakaan. Menjadikan Indonesia yang merdeka dalam intelektual, literasi, dan tidak sukanya ikut sana kemari dengan tidak jelas. Ada positifnya kata bung karno tentang menjaga kehidupan sosial, yang berkata "pemuda yang kumpul-kumpul sambil diskusi tentang bangsa dan negara, itu lebih baik di bandingkan pemuda kutu buku yang hanya memikirkan diri sendiri". Jika saja tulisan ini adalah sebagai pengingat bahwa kita sosial tidak hanya melulu membahas kejelekan saja dan mengkritik tapi lebih baiknya memberi masukkan jika perlu.
Sekian dari saya apabila ada salah kata mohon di komentari. Karena cerita/tulisan ini hanya sebagai aspirasi saya untuk mengingatkan bahwa september dengan luka adalah sejarah pahit negeri ini untuk tidak terulang kembali.
Daftar Pustaka :
1. https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/03/144500865/rincian-kenaikan-harga-bbm-pertalite-solar-hingga-pertamax-hari-ini?page=all
2. https://beritabaru.co/kbmu-tuntut-rektor-uin-sunan-kalijaga-mundur/