Pada awal tahun 2020, awal mula terjadinya pandemic covid-19 yang menyebar dengan cepat ke berbagai Negara termasuk di Indonesia. Adanya pandemic covid-19 banyak sekali dampak yang dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya kesehatan saja yang berdampak pada masyarakat, tetapi berdampak juga pada perekonomian yang terjadi di Indonesia tentunya pada masyarakat menengah kebawah yang paling rentan terhadap perubahan ekonomi yang mendadak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Â Pertumbuhan di Indonesia sempat turun hingga 2,07% pada tahun 2020. Penurunan ini menunjukkan bahwa rentannya perekonomian di Indonesia terhadap guncangan global yang terjadi secara mendadak. Ini merupakan kontraksi pertama sejak krisis keuangan Asia 1998. Factor utamanya adalah pembatasan mobilitas masyarakat melalui kebijakan Pembatasana Sosial Berskala Besar (PSBB), yang menghentikan aktivitas bisnis dibanyak bidang.Â
Bidang yang paling terkena dampaknya adalah pariwisata, manufaktur, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Banyaknya usaha kecil yang terpaksa harus gulung tikar karena menurunya daya beli dan berkurangnya perputaran uang di pasar. Dalam bidang pariwisata mengalami penurunan yang sangat drastis karena menurunya wisatawan, industri perhotelan dan transportasi juga mengalamikerugian besar akibat turunnya jumlah wisatawan, serta pembatalan penerbangan internasional maupun domestik. Manufaktur juga menghadapi penurunan pasokan bahan baku dan penurunan ekspor.
Hal ini sangat berdampak bagi Indonesia karena tingat pengangguran meningkat secara signifikan, banyak perusahaan yang terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena tidak mampu menanggung biaya operasional dan angka kemiskinan yang semakin naik drastis. Berdasarkan data BPS pada bulan maret tahun 2020 angka kemiskinan mencapai 9,78% sedangkan pada bulan September tahun 2020 angka kemiskinan meningkat mencapai sekitar 10,19%. Dengan hal ini, pemerintah mencoba membuat program untuk menanggulangi krisis yaitu melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk bantuan sosial tunai, subsidi gaji, serta dukungan modal kerja bagi pedagang UMKM.Â
Meski begitu pandemic COVID-19 tidak hanya membawa dampak negative. Dari sisi positifnya, pandemi juga mempercepat transformasi digital di Indonesia. Ketika interaksi fisik dibatasi masyarakat dan pelaku usaha mulai beralih ke platform digital untuk bertransaksi, belajar, dan bekerja. Ekonomi digital tumbuh begitu pesat dan menjadi bidang yang tahan terhadap krisis. Inovasi di bidang teknologi keuangan, e-commerce, serta pendidikan daring menunjukakkan bahwa krisis juga dapat menjadi titik awal untuk perubahan system ekonomi menjadi lebih adaptif dan modern.
Opini sayaÂ
Saya berpendapat bahwa pandemi covid-19 memberikan pelajaran penting bagi Indonesia tentang betapa pentingnya ketahanan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Krisis ini memperlihatkan bahwa struktur pereknomian di Indonesia masih sangat bergantung pada konsumsi domestik dan belum sepenuhnya siap menghadapi guncangan eksternal yang mendadak.Â
Dalam pandangan saya, situasi ini seharusnya dijadikan momentum untuk melakukan pembenahan mendasar terhadap sistem ekonomi Indonesia agar kedepannya lebih siap lagi dalam menghadapi tantangan yang akan terjadi dimasa depan nantinya.Â
Transformasi digital juga harus terus digencarkan, terutama dengan memberikan dukungan pada pedagang UMKM agar mampu berdaptasi dengan teknologi baru. Selain itu, kerja sama yang solid antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyaraka mnejadi faktor penting untuk menciptakan system ekonomi yang lebih inovatif.Â
Dengan mengambil pelajaran dari krisis pandemic, Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya pulih, tetapi juga berkembang menjadi Negara dengan fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Penulis :Â Lazuardi Imani Akbar (Mahasiswa Universitas Wiraraja Madura, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Administrasi Publik)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI