Euforia dan antusiasme warga negara Indonesia pada pertandingan sepak bola piala dunia memang luar biasa.
Di mana-mana demam piala dunia melanda. Obrolan tentang setiap pertandingan tak ada habisnya. Â Acara nonton bareng dari tingkat Rt sampe kelurahan diadakan.
Begitupun dengan di rumah ini, euforia itu menular juga pada penduduk rumah ,terutama pada Bapak mertua .
Bapak Mertua yang biasa kami panggil Abah, Â selama ini adalah penikmat sepak bola Indonesia tepatnya penonton setia tim kebanggaanya Persib Bandung.Â
Meski beliau kakek yang sangat menyayangi cucu-cucunya hingga menuruti semua permintaan mereka, namun kalau sudah ada pertandingan sepak bola beliau bisa galak untuk menutup telinga dan menolak rengekan para cucunya agar memindahkan saluran tv.
Adanya pertandingan sepak bola dunia setiap hari hingga 3 pertandingan saat penyisihan, Â menjadi surga bagi beliau. Sehabis maghrib beliau sudah bersiap-siap di depan tv.
Meski begitu, Â jika adzan isya berkumandang dia akan menghentikan terlebih dahulu acara menontonnya dan mengambil wudlu untuk sholat isya berjamaah di mesjid.
Beliau memang sering lupa meski sudah bertanya berulang -ulang tim yang sudah bermain. Pertanyaan yang sering terlontar adalah..
" Itu yang merah tim apa? "
"Kalau kuning negara mana? "