Mohon tunggu...
Landro Siregar
Landro Siregar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Batak Nauli "Pustaha Batak Dimana"

10 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 12 Januari 2019   09:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Gambar: Pustaha laklak Batak di Kota Medan musem negeri Provinsi Sumatera Utara (dokpri)

"Bagian II "
Secara fisik, pustaha terdiri dari lampak (sampul) dan laklak (kulit kayu sebagai media penulisan). 
[1] Sampul buku ini sering dihiasi dengan motif Ilik , seekor kadal yang melambangkan dewa Boraspati ni Tano.

Pada dasarnya ilmu pengetahuan yang tertulis di dalam pustaha dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu ilmu yang menyambung hidup, ilmu yang menghancurkan hidup dan ilmu nujum. Pustaha digunakan oleh seorang datu atau seorang murid yang belajar untuk menjadi seorang datu. Pustaha biasa dibuat dari kayu atau kulit kayu pohon alim ( Aquilaria malaccensis) yang dikupas. 

Panjang kulit kayu bisa mencapai 7 meter dan lebar 60 cm. [1] Meski demikian, sebuah pustaha yang disimpan di perpustakaan Universitas Leiden memiliki panjang hingga 15 meter lebih. [1] Selain dari kulit kayu, terdapat juga pustaha yang dibuat dari bambu atau bahan lainnya.

Untuk Pustaha Batak sendiri selain berada di luar negeri, museum di Indonesia juga ada di beberap kota besar salah satunya kota Medan Sumatera Utaral.

Beberapa koleksi di Galeri Kebudayaan Sumatera Utara Kuno selain arca singa dari Candi Bahal adalah Patung Pangulubalang (penjaga kampung), Patung Mejan dari Pakpak-Dairi (lambang kendaraan nenek moyang); replika kubur batu/sarkofagus Ompu Soribuntu Sidabutar, Tomok, Pulau Samosir; dan peti mati Nias dengan ukiran laki-laki berjenggot, memakai kalung, mahkota, dalam posisi tidur; serta pustaha laklak.

BERSAMBUNG... (III) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun