Mahasiswa KKN STAIHAS Kelompok 6 Ikut Panen Telur di BUMDes Sukamurni
Sukamurni -- Suasana riuh terdengar dari kandang bebek milik BUMDes Sukamurni ketika mahasiswa KKN datang  berkunjung. Sekitar 800--900 ekor bebek tampak memenuhi area peternakan yang luasnya mencapai 20 x 18 meter. Dalam kesempatan ini, mahasiswa tidak hanya melihat-lihat, tetapi juga turut serta dalam proses panen telur.
Dengan arahan pengelola, mahasiswa mencoba mengumpulkan telur dari sarang-sarang bebek. Awalnya terasa menegangkan karena ratusan bebek bergerak serentak, namun perlahan menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus berharga. Momen ini membuka wawasan tentang bagaimana peternakan dikelola sehari-hari, dari perawatan hingga panen.
Peternakan bebek yang dikunjungi mahasiswa ini merupakan salah satu program unggulan BUMDes Sukamurni dalam mendukung ketahanan pangan desa. Unit usaha ini mulai dirintis sejak Juni 2025 dan kini memiliki sekitar 900 ekor bebek yang dikelola secara profesional.
Pengelolaan dilakukan dengan sistem sekat, rata-rata 70--80 ekor per sekat, dengan kapasitas maksimal 90 ekor. Dari segi produktivitas, seekor bebek mampu menghasilkan sekitar 500 butir telur pertahun, bahkan bisa mencapai 517 butir jika pakan dan kondisi kandang mendukung.
Untuk pakan, pengelola menggunakan campuran konsentrat QL dan dedak, dengan kebutuhan rata-rata 0,13 gram per ekor per hari. Dengan manajemen yang baik, bebek dapat bertelur hingga usia 1,5 tahun.
Peternakan ini dikelola oleh tim yang solid: Pak Jamil, Pak Asep Saepullah, serta 9 orang anggota lainnya. Mereka memastikan kandang tetap bersih, sehat, dan nyaman bagi bebek.
Telur hasil produksi dipasarkan dalam dua bentuk:
 - Telur mentah Rp2.500/butir
- Telur matang/asin Rp2.800/butir
Proses pengasinan dilakukan secara tradisional, memakan waktu 8--12 hari, menyesuaikan kadar air telur.