Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Seorang petani yang menyukai menulis disaat waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Taktik 10 Detik dan 5 Detik Ala "Gegenpressing" Milik Ralf Rangnick

26 November 2021   22:20 Diperbarui: 27 November 2021   11:25 2624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ralf Rangnick di pinggir lapangan |(kompas.com)

Sehingga para pelatih yang sukses mengikuti jejaknya menyebut Rangnick sebagai "bapak Gegenpressing" sebagai taktik seni menekan. 

Salah satu taktik dasar Rangnick untuk menjalankan Gegenpressing adalah dengan menerapkan metode 10 detik dan 5 detik. 

Pengertian prinsip 10 detik dan 5 detik adalah taktik yang harus dilakukan para pemain MU dilapangan saat berhadapan dengan tim manapun. 

Waktu terbaik untuk menciptakan peluang emas untuk mencetak gol adalah mampu menguasai bola selama 10 detik, dan dalam waktu 10 detik pemain harus bisa menciptakan peluang dan jangan terlalu lama mengoper-oper bola di pertahanan sendiri. 

Jika pra pemain kehilangan penguasaan bola, maka dalam waktu 5 detik pemain harus bisa mendapatkan kembali bola dari kaki lawan.

Artinya, setiap pemain tidak boleh menahan bola berlama-lama atau membiarkan lawan menguasai bola terlalu lama. Memang taktik 10 detik dan 5 detik ini akan menguras stamina pemain, namun lambat laun para pemain akan terbiasa juga.

Rangnick mengatakan jika kecepatan, kekuatan, dan pertarungan pemain adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Rangnick juga sudah mengatakan jika para pemain Manchester United akan sulit bernafas lega di setiap pertandingan karena taktik jitu dari Rangnick.

Percaya gak percaya cara ini sudah diterapkan pelatih Leipzig, Zorniger meskipun sempat mendapat stigma negatif dari para pemainnya dan kini semua pemain berterima kasih karena saat ini RB Leipzig menjadi klub yang superior dan ditakuti di Eropa.

Karena taktiknya ini membutuhkan fisik dan stamina maka Rangnick cenderung lebih memilih pemain muda atau lebih menyukai merekrut pemain muda untuk dijadikan pemain berkualitas. 

Baca juga: Ralf Rangnick: Jika Tidak Bisa Diatur Saya Buang Termasuk Ronaldo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun