MATARAM–Aliansi Rakyat Menggugat (ALARAM NTB) mengungkapkan kemarahannya dengan mengundang beberapa elemen organisasi Mahasiswa kepemudaan seperti BEM dll. Hal ini dilakukan untuk membahas terkait Pungli dan tidak ada respon baik dari Imigrasi TPI I Mataram untuk menyelesaikan oknum yang melakukan hal tersebut. Setelah berulang kali memperingatkan dan menunggu respon dari Imigrasi Kelas I TPI Mataram terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang mencoreng nama baik daerah, kini ALARAM NTB menggaungkan seruan aksi. ALARAM NTB telah diskusi dan konsolidasi bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) NTB Raya untuk turun ke jalan, menuntut pertanggungjawaban penuh atas kasus konservasi ini.
Ketua ALARAM NTB, Abdul Hakim Hutapea, menyatakan kekecewaannya yang mendalam terhadap sikap bungkam Imigrasi Mataram. “Sudah lebih dari cukup kami memperingatkan pihak Imigrasi untuk memberikan kejelasan atau setidaknya menunjukkan itikad dengan baik. Namun, mereka memilih diam seribu bahasa, bahkan terhadap pertanyaan media sekalipun. Ini bukan lagi sekedar kelalaian, ini adalah bentuk penghinaan terhadap akuntabilitas publik dan pembiaran terang-terangan terhadap tindakan koruptif,NTB hari ini menggaungkan tentang Makmur mendunia ,namun bagaimana bisa jika para pejabat pelayanan yg ada di NTB melakukan pungli kepada WNA ” tegas Abdul Hakim Hutapea dalam pernyataan tertulisnya.
Sikap tertutup Imigrasi Mataram, lanjut Abdul Hakim, justru menguatkan dugaan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dan praktik pungli tersebut mungkin telah menjadi bagian dari sistem. "Kami mengutip ada upaya sistematis untuk menutupi kasus ini. Maka, jika pintu dialog tertutup, kami akan membuka jalan perlawanan!" serunya.
Menyikapi kebuntuan komunikasi ini, ALARAM NTB tidak tinggal diam. Mereka telah mediskusikan hal ini bersama beberapa organisasi kepemudaan yang melibatkan unsur mahasiswa dan pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk perubahan. “Kami dari masyarakat dengan Aliansi BEM NTB Raya memiliki komitmen yang sama untuk membersihkan NTB dari praktik kotor seperti pungli ini, terutama di lembaga-lembaga pelayanan publik,” ungkap Abdul Hakim.
Dalam waktu dekat, Ribuan Massa dari ALARAM NTB, Aliansi BEM NTB Raya akan bersatu menggelar aksi besar-besaran . Titik kumpul dan sasaran utama aksi akan diarahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram. Jika tidak ada tanggapan, gelombang massa tidak menutup kemungkinan akan berpindah ke Kantor Wilayah Kementerian lembaga penegak hukum lainnya untuk mendesak pengusutan tuntas terkait kasus ini.
“Ini bukan sekadar tuntutan ALARAM pribadi, ini adalah suara kolektif mahasiswa, masyarakat yang muak dengan praktik kotor yang merusak citra daerah dan bangsa."
Dalam diskusi nya untuk melaksanakan aksi ALARAM NTB menuntut tiga hal diantaranya:
1. Copot dan Adili Kepala Imigrasi Kelas I TPI Mataram: Sebagai penanggung jawab utama.
2. Usut Tuntas dan Beri Sanksi Maksimal: Bagi semua oknum yang terlibat pungli.
3. Audit Menyeluruh dan Reformasi Total: Untuk mencegah terulangnya kasus serupa.