Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Wajib Pajak Warga Negara

17 April 2024   08:11 Diperbarui: 17 April 2024   08:22 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga tokoh ini memiliki nilai-nilai luhur yang dapat menjadi teladan bagi kita semua. Patih Suwanda mengajarkan kita tentang kesetiaan dan pengabdian, Raden Kumbakarna mengajarkan kita tentang keberanian dan kejujuran, dan Raden Basukarna mengajarkan kita tentang keadilan dan kebenaran.

Berikut adalah beberapa nilai-nilai luhur yang dapat kita pelajari dari ketiga tokoh tersebut:

  • Kesetiaan: Patih Suwanda menunjukkan kesetiaan yang luar biasa kepada rajanya. Ia selalu taat kepada perintah raja dan rela berkorban demi kepentingan negara.
  • Keberanian: Raden Kumbakarna menunjukkan keberaniannya dalam berperang melawan Pandawa meskipun harus melawan saudara-saudaranya sendiri. Ia tidak gentar menghadapi bahaya dan selalu membela kebenaran.
  • Keadilan: Raden Basukarna selalu berusaha untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Ia tidak memihak siapa pun dan selalu memperjuangkan apa yang benar.
  • Kebijaksanaan: Patih Suwanda menunjukkan kebijaksanaannya dalam memberikan nasihat kepada raja. Ia selalu memberikan nasihat yang terbaik dan membantu raja dalam mengambil keputusan yang tepat.
  • Kejujuran: Raden Kumbakarna selalu jujur dan berani mengatakan yang benar meskipun harus berhadapan dengan konsekuensi yang berat.
  • Pengabdian: Patih Suwanda menunjukkan pengabdiannya kepada rakyat dan negara. Ia selalu mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat dan negara.

Ketiga tokoh ini merupakan contoh nyata dari ksatria yang ideal. Mereka memiliki nilai-nilai luhur yang patut kita tiru dan jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun berlatar belakang dunia pewayangan, ajaran-ajaran dalam Serat Tripama dianggap masih relevan hingga saat ini. Nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam konteks ini, Serat Tripama, sebagai warisan budaya adiluhung, dapat menawarkan perspektif yang segar. Serat ini mengajarkan pentingnya kejujuran, kesederhanaan, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Nilai-nilai tersebut selaras dengan semangat kesadaran pajak.

Pajak merupakan sumber pendapatan penting bagi negara untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kepatuhan pajak warga negara menjadi hal yang krusial untuk mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi. Namun, pada kenyataannya, ketidakpatuhan pajak masih menjadi persoalan di Indonesia.


Kepatuhan pajak merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai pembangunan dan pelayanan publik.

Dalam konteks budaya Jawa, terdapat ajaran-ajaran luhur tentang kepemimpinan dan kewajiban yang dapat dijadikan acuan dalam membangun kepatuhan pajak. Salah satu karya sastra Jawa yang memuat ajaran-ajaran tersebut adalah Serat Nitisruti, Serat Wedhatama

Landasan Teori

1. Serat Tripama

Serat Tripama, karya sastra Jawa Kuno yang diyakini ditulis pada masa Majapahit, bukan hanya sebuah kisah inspiratif, tetapi juga menyimpan ajaran-ajaran luhur tentang kepemimpinan, moralitas, dan spiritualitas. Inti dari ajaran Serat Tripama tertuang dalam konsep "Tri Prasetya", yang terdiri dari tiga komitmen utama:

  • Prasetya Sejati (Kejujuran):
    • Berpegang teguh pada kebenaran dan selalu berkata jujur, baik dalam ucapan maupun tindakan.
    • Menghindari kebohongan, penipuan, dan manipulasi dalam segala bentuk.
    • Menjaga integritas dan selalu bertindak dengan itikad baik.
  • Prasetya Wira (Keberanian):
    • Memiliki keberanian untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika, bahkan dalam situasi yang sulit.
    • Berani untuk membela kebenaran dan melawan ketidakadilan.
    • Teguh pendirian dan tidak mudah goyah oleh tekanan atau pengaruh negatif.
  • Prasetya Wicaksana (Kebijaksanaan):
    • Selalu berpikir jernih dan menggunakan akal sehat dalam mengambil keputusan.
    • Memperhitungkan semua aspek dengan matang sebelum bertindak.
    • Bersikap terbuka terhadap berbagai sudut pandang dan selalu mencari solusi terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun