Mohon tunggu...
lalanalana
lalanalana Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

olahraga-game-belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Meraih Ketenangan Jiwa dalam Perspektif Islam dan Psikologi

15 Juni 2022   00:55 Diperbarui: 15 Juni 2022   01:34 2948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Alfia Najwa Al-aida, Finka Syafiyah Alfajati, Rahmat Maulana

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Dalam menjalani kehidupan, sering kali kita dihadapkan dengan masalah-masalah yang datang silih berganti. Saat masalah tersebut muncul, terkadang kita sebagai manusia sering kali resah dibuatnya, mulai merasakan stres, sampai munculnya berbagai penyakit yang datang karena pikiran yang tidak tenang.

Pada dasarnya, ketenangan jiwa bukanlah keadaan yang muncul dengan sendirinya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersumber dari dalam diri individu tersebut, bisa terkait dengan pertumbuhan fisik. Ketika pertumbuhan yang terjadi tidak seperti yang diharapkan, 

terkadang memicu adanya goncangan jiwa, seperti rasa insecure yang ia rasakan. Kemudian, faktor eksternal, ketidakmampuan dalam memenuhi beberapa aspek yang menjadi kebutuhannya. Seperti tuntutan orang tua, tantangan masa depan, 

penyesuaian diri dengan kegagalan atau kesuksesan dalam menghadapi situasi maupun suasana. Dengan begitu, menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang terjadi, menyebakan kegoncangan pada diri seseorang. Di saat-saat seperti itu, yang kita butuhkan adalah sebuah ketenangan hati, jiwa maupun pikiran kita.

Manusia adalah makhluk yang dinamis dan memiliki kesadaran, yang menyadari adanya masalah yang mengganggu kejiwaannya, dan berupaya untuk mengatasinya. Tidak jarang suatu masalah tidak dapat kita atasi bukan karena kita tidak memiliki solusinya, melainkan karena kita tidak dapat berpikir jernih untuk menyelesaikannya. 

Sering kali kita menjadi terburu-buru dan tidak tenang. Untuk itu, diperlukan sikap tenang dalam hidup agar mampu berpikir jernih dalam bertindak maupun menyikapi sebuah permasalahan yang ada. Dengan sikap tenang yang kita miliki, permasalahan yang ada dapat kita hadapi dengan baik.

Dalam Islam, upaya yang dapat ditempuh dalam mendapatkan rasa tenang dan tenteram adalah dengan senantiasa berdzikir kepada Allah SWT. Dzikir yang dilakukan secara teratur dan benar akan membuahkan rasa tenteram, ketenangan, dan kebahagiaan bagi yang melakukannya. Selain berdzikir kepada Allah, terdapat beberapa cara yang juga dapat dilakukan dalam rangka meraih ketenangan jiwa:

1. Membiasakan diri untuk selalu membaca Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an terdapat berbagai petunjuk bagi hidup kita. Jika kita mampu memahami petunjuk-petunjuk yang terkandung di dalamnya, maka kita akan merasakan ketenangan yang sesungguhnya bahwa kita berada di jalan yang benar, sebagaimana Al-Qur'an yang diciptakan Allah sebagai petunjuk yang nyata bagi umat manusia.

2. Menunaikan sholat lima waktu serta sholat sunnah tahajjud

Saat menjalankan sholat, kita membuat diri kita benar-benar berserah diri kepada Allah SWT. Apabila kita mengerjakan sholat dengan benar dan khusyuk, niscaya kita akan mendapatkan ketenangan hati dan pikiran sehingga hidup kita menjadi lebih tenteram.

Kedamaian yang tercipta saat sholat mengurangi adanya ketegangan-ketegangan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Berdirinya seorang hamba yang sholat dihadapan Allah SWT dalam keadaan khusyuk dapat menguatkan dirinya sehingga memunculkan ketenangan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun