Pertukaran budaya terus berlanjut di era globalisasi yang semakin cepat. Batas-batas antara negara menjadi semakin kabur. Â Hal ini memiliki efek baik terhadap kemajuan teknologi, ekonomi, dan komunikasi , tetapi juga memiliki efek negatif terhadap kelangsungan identitas budaya suatu bangsa. Â Negara-negara di seluruh dunia harus menghidupkan kembali dan memperkuat identitas nasional mereka, bukan hanya sebagai tanda kebanggaan, tetapi juga sebagai landasan ikatan sosial dan jalan menuju kemajuan. Simbol-simbol formal seperti bendera, lagu kebangsaan, atau konstitusi tidak satu-satunya yang membentuk identitas suatu negara ada juga budaya masyarakat yang membentuknya. Faktor-faktor penting yang membentuk identitas suatu negara termasuk catatan sejarah, bahasa, seni, tradisi lokal, dan prinsip yang dianut bersama.
Identitas negara adalah sebuah ciri khas yang dapat membuat suatu negara tersebut menjadi unik dan mudah dikenal oleh dunia. Identitas ini dipilih oleh kebudayaan karena dapat menunjukkan cara hidup, cara berpikir, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Contohnya adalah pakaian tradisional, seperti batik dari Indonesia, kimono dari Jepang dan hanbok dari Korea yang tidak hanya sebuah representasi seni tetapi juga mengandung filosofi dan kearifan lokal dari negara tersebut. Bahasa daerah juga menunjukkan keragaman yang ada dan meningkatkan rasa kebangsaan. Negara akan kehilangan identitasnya jika tidak memiliki suatu kebudayaan. Kebudayaan membantu masyarakat untuk bersatu, meningkatkan rasa persatuan, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap tanah airnya. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan kekeluargaan dapat ditanamkan dan diwariskan melalui kebudayaan, yang pada keseluruhan kepribadian membentuk suatu negara yang kokoh.
Sebuah pendekatan strategi dikenal sebagai cultural planning atau perencanaan budaya muncul dalam konteks ini. Pendekatan ini memberikan kerangka kerja untuk mengelola, mengembangkan, dan mengintegrasikan budaya dalam proses pembangunan bangsa.
Cultural planning sendiri adalah suatu perencanaan yang juga melibatkan konsep kebudayaan. Cultural planning bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan identitas budaya lokal melalui identifikasi, pemanfaatan, dan integrasi sumber daya budaya ke dalam perencanaan dan pengambilan keputusan lokal.
Hambatan dalam Membangun Identitas Negara melalui Cultural Planning
1. Konflik Internal
Dimana identitas nasional yang dibangun hanya mencerminkan nilai-nilai kelompok yang dominan saja, membuat kelompok minoritas merasa tersisih dan tidak dihargai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketegangan sosial. Â Selain itu, identitas lokal dan nasional sering bertentangan. Â Banyak kelompok budaya atau wilayah terus mempertahankan karakteristik mereka sendiri.
2. Globalisasi dan Arus Budaya Asing
Akses bebas ke budaya luar, terutama di kalangan generasi muda yang perlahan menjauh dari nilai-nilai lokal, menyebabkan pergeseran preferensi dan bahkan kehilangan identitas nasional.
3. Kurangnya Pemahaman terhadap Keberagaman Budaya