Kenaikan harga beras dan tulang Ramadan 2024 memang menjadi fenomena yang dapat meresahkan masyarakat. Kenaikan harga beras mempengaruhi masyarakat terutama mereka yang memiliki alokasi anggaran terbatas untuk memenuhi kebutuhan pokok, hal ini dapat memperparah kesenjangan ekonomi dan berpotensi untuk memicu kerawanan pangan. Dan kenaikan harga beras ini mempengaruhi masyarakat dengan akses pangan yang terbatas seperti di daerah terpencil atau tertinggal, mungkin lebih rentan terhadap dampak kenaikan harga ketersediaan dan distribusi beras yang merata menjadi penting untuk memastikan atas pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bagi sebagian masyarakat beras merupakan makanan pokok dan bagian penting dari tradisi dan kebiasaan, terutama saat Ramadan.Kenaikan harga beras disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan produksi, cuaca dan gagal panen yang disumbangkan oleh El Nino.
Kenaikan harga beras banyak disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran masyarakat. Pada saat menjelang Ramadan permintaan beras meningkat secara signifikan karena sebagian besar masyarakat mengkonsumsi beras lebih tinggi daripada sebelumnya. Di sisi lain pasukan beras mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan masyarakat pada saat ini, baik dalam faktor musiman panen maupun kendaraan distribusi. Kenaikan harga beras juga dapat dikontribusikan oleh invasi umum, dimana berbagai barang dan jasa mengalami kenaikan, seperti kenaikan harga bahan bakar, upah minimum, dan nilai tukar mata uang dapat memicu inflasi, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga.
Maka dari itu pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengendalikan harga beras dan mematikan bahwa masyarakat memiliki hak rasa yang lebih mudah terhadap harga beras dan bahan pangan lainnya. Namun kenaikan harga beras ini dapat diatasi dengan langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah, seperti memberikan bantuan sosial dan melakukan impor. Pemerintah juga perlu mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang lebih lanjut untuk menghadapi permasalahan kenaikan beras ini seperti pemantauan harga beras, pengecekan stok ketersediaan bahan pangan, dan pengawasan proses distribusi.
