Mohon tunggu...
Laila Luthfiah
Laila Luthfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang sedang menempuh S1 pada UIN Ar Raniry dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ingin mencoba dan menigkatkan minat serta bakat dalam menulis dan menayangkan berita

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Israel Larang UNRWA Beroprasi, Ancaman Bagi Palestina

23 September 2025   20:19 Diperbarui: 23 September 2025   23:21 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu keputusan politik, jutaan kehidupan terancam. Begitulah kira kira gambaran kondisi pengungsi Palestina saat  Israel melarang aktivitas badan PBB untuk Pengungsi Palestina yaitu UNRWA di wilayahnya. Kebijakan ini menimbulkan perhatian luas karena hampir seluruh penduduk Gaza yang bergantung pada bantuan dan layanan UNRWA.

UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) sendiri merupakan badan PBB yang selama ini berperan penting dalam menyediakan layanan dasar, mulai dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan hingga bantuan pangan bagi jutaan pengungsi Palestina yang berlokasi di Gaza, Tepi Barat, Suriah, Lebanon, dan Yordania.

Sejak parang Gaza dimulai, badan tersebut menyatakan telah mendistribusikan paket makanan kepada hampir 1,9 juta orang. Badan ini juga telah menawarkan hampi 6 juta konsultasi medis di seluruh wilayah konflik. (www.BBC.com)

Meskipun sebagian besar proyek UNRWA berlokasi di gaza dan tepi barat yang diduduki israell,  UNRWA sendiri masih bergntung pada perjanjian dengan israel untuk beroperasi. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak akan bisa bergerak di Gaza dengan kemungkinan diserang, dan staf internasional mungkin tidak akan bisa mendapatkan visanya kembali.

Laranganan israel terhadap UNRWA  didasarkan pada tuduhan bahwa beberapa anggoya UNRWA terlibat dalam kelompok hamas, terutama pada serangan 7 oktober 2024. Israel juga menilai UNRWA memberikan dukungan politik yang menyesatkan kepada rakyat Palestina dengan menjual harapan bahwa mereka akan bisa kembali ke wilayah Israel, yang menurut Israel tidak akan terjadi.

Direktur eksekutif program pangan dunia PBB mengatakan tanpa kehadiran  UNRWA di Gaza, lembaga lembaga bantuan tidak akan mampu mendistribusikan makanan dan obat-obatan penting.

Keputusan ini dituangkan dalam Undang-Undang Knesset yang disahkan Israel pada Oktober 2024 dan berlaku mulai awal 2025, yang melarang UNRWA beroperasi di wilayah Palestina termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Larangan tersebut memunculkan pertanyaan besar mengenai dampaknya terhadap stabilitas regional serta masa depan dukungan internasional bagi warga Palestina. Karena tentunya dengan konflik yang berkepanjangan ini

Keputusan Israel untuk melarang UNRWA beroperasi jelas tidak sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan hukum internasional. Walaupun perdana menteri Netanyahu mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan bekerlanjutan harus tetap ada di Gaza (www.BBC.com), namun sejak 1949 UNRWA yang telah menjadi bagian penting  dalam menjaga stabilitas sosial dan memberikan harapan bagi jutaan pengungsi Palestina. Alih-alih menyelesaikan konflik, keputusan ini justru memperdalam penderitaan pengungsi Palestina yang sudah hidup dalam kondisi serba terbatas.

Jika akses pengungsi terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar diputus, maka dampaknya akan menjalar ke banyak aspek, mulai dari stabilitas kawasan hingga peluang perdamaian di masa depan. Tapi apakah itu salah satu bagian dari rencana israel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun