Mohon tunggu...
Laila Nur Hasanah
Laila Nur Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa Teknologi Pangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Streptococcus Mutans: Bakteri Perusak Gigi yang Bersembunyi di Balik Plak

23 Juli 2025   18:10 Diperbarui: 23 Juli 2025   18:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karies gigi pada gigi molar yang diperiksa menggunakan kaca mulut. (Foto: Google Images, 2025, https://images.app.goo.gl/EgzNphwjx76C6ZV28)

Streptococcus mutans merupakan salah satu jenis bakteri Gram-positif yang paling dikenal dalam dunia mikrobiologi kedokteran gigi. Bakteri ini secara alami hidup di dalam rongga mulut manusia dan menjadi bagian dari mikrobiota oral. Namun, meskipun keberadaannya adalah bagian dari flora normal, dalam kondisi tertentu Streptococcus mutans dapat menjadi agen patogenik utama dalam pembentukan karies gigi (Afriani, 2025). Perannya sebagai perusak gigi berkaitan erat dengan kemampuannya menghasilkan asam dari fermentasi karbohidrat yang dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.

Streptococcus mutans memiliki kemampuan unik dalam menempel pada permukaan gigi dengan bantuan polisakarida ekstraseluler yang diproduksi melalui enzim glukosiltransferase. Enzim ini memungkinkan bakteri membentuk biofilm yang dikenal sebagai plak gigi. Plak ini merupakan lapisan lengket dan tipis yang menutupi gigi, yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Dalam lingkungan plak ini, Streptococcus mutans dapat hidup dan berkembang biak dengan baik, terlindungi dari aliran air liur dan pembersihan mekanis seperti menyikat gigi (Wijayanti, 2024).

Salah satu sifat utama yang menjadikan Streptococcus mutans sangat merusak adalah kemampuannya dalam memfermentasi sukrosa menjadi asam laktat. Proses ini menyebabkan penurunan pH di sekitar gigi, sehingga menciptakan lingkungan asam yang mengakibatkan demineralisasi enamel gigi. Apabila tidak ditangani, kondisi ini akan terus berkembang menjadi karies gigi, yaitu kerusakan jaringan keras gigi seperti email, dentin, hingga pulpa (Lantang, 2023). Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan kehilangan gigi.

Daya tahan Streptococcus mutans terhadap perubahan lingkungan menjadikannya sangat tangguh. Bakteri ini tidak hanya mampu bertahan dalam kondisi asam yang ekstrem, tetapi juga memiliki sistem transport aktif untuk mempertahankan keseimbangan ion dalam selnya. Selain itu, ia juga dapat membentuk koloni yang sangat erat satu sama lain, sehingga membuat plak gigi menjadi sangat sulit dibersihkan hanya dengan berkumur (Afriani, 2025). Inilah yang menjadikan pembersihan mekanis dan penggunaan pasta gigi berfluoride sangat penting dalam pencegahan karies.

Faktor-faktor risiko yang meningkatkan dominasi Streptococcus mutans dalam rongga mulut antara lain adalah kebiasaan mengonsumsi makanan manis, jarang menyikat gigi, dan rendahnya produksi air liur. Air liur berperan penting dalam menetralkan asam dan membantu membersihkan sisa makanan, serta mengandung enzim dan antibodi alami untuk mengontrol pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, seseorang dengan kondisi mulut kering lebih rentan terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans yang berlebihan (Wijayanti, 2024).

Upaya pencegahan terhadap dampak buruk dari Streptococcus mutans harus dilakukan secara komprehensif. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan mulut sejak usia dini, membatasi konsumsi gula, rutin menyikat gigi minimal dua kali sehari, serta mengunjungi dokter gigi secara berkala sangat dianjurkan. Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan telah memungkinkan penggunaan agen antibakteri dan vaksin eksperimental untuk menekan populasi Streptococcus mutans secara spesifik (Lantang, 2023).

Meskipun merupakan mikroorganisme mikroskopik, dampak yang ditimbulkan oleh Streptococcus mutans terhadap kesehatan manusia tidak boleh diremehkan. Infeksi kronis yang ditimbulkan oleh karies gigi bahkan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, termasuk menyebabkan gangguan makan, berbicara, serta menurunkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, kesadaran akan peran Streptococcus mutans sebagai penyebab utama kerusakan gigi sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Afriani, 2025).

Kesimpulan

Streptococcus mutans adalah bakteri yang secara alami hidup di dalam rongga mulut namun dapat menjadi musuh tersembunyi yang berbahaya apabila dibiarkan berkembang biak secara tidak terkendali. Dengan kemampuan menempel, membentuk plak, dan memproduksi asam, bakteri ini menjadi penyebab utama karies gigi. Pencegahan dan pengendalian pertumbuhan Streptococcus mutans merupakan langkah esensial dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi setiap individu.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun