Mohon tunggu...
Lai Arsih
Lai Arsih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengajarkan Anak Berpuasa Seusai dengan Usianya

10 Mei 2019   10:49 Diperbarui: 10 Mei 2019   11:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Bunda berencana untuk mengajak anak berpuasa tahun ini, pastikan Bunda menyiapkan makanan yang baik untuk pencernaan. Pasalnya, tidak jarang anak justru sakit. Bukan karena terlalu lapar di siang hari tapi sistem pencernaan terganggu. 

Untuk membuat proses belajar puasa anak lancar, berikan makanan yang mengandung serat tinggi. Serat akan membuat anak terhindar dari masalah perncernaan. 

Selain itu, pastikan juga anak mengkonsumsi banyak buah-buahan, entah saat berbuka, sahur, atau di malam hari setelah shalat tarawih. Buah akan membuat tubuh anak tidak mengalami dehidrasi sehingga ia tidak mudah merasa haus di siang hari.

Terlepas dari hal tersebut, Bunda juga harus sesuaikan latihan berpuasa seperti apa yang cocok untuk Anda terapkan. Sesuaikan dengan usia sang buah hati ya Bunda.

Berikut ini tahap latihan puasa balita sesuai dengan usia sang buah hati.


Mengajarkan Puasa pada Balita 2 Tahun 

Anak Bunda sekarang sudah berusia 2 tahun? Jika sudah, Bunda bisa mengenalkan anak tentang puasa. Ingat ya Bunda. Usai anak 2 tahun masih terlalu dini untuk berpuasa di siang hari. Bunda hanya perlu mengenalkan tentang puasa. Itu saja.

Bagaimana caranya? Ajak anak untuk berbuka bersama. Katakan kepada anak bahwa saat maghrib tiba, itu waktunya bagi semua orang untuk makan bersama, yaitu berbuka puasa.

Jika memungkinkan, Bunda juga bisa bangunkan anak untuk ikut sahur. Buatkan makanan khusus untuk si kecil. Ajak anak untuk makan seolah-olah ia siap untuk ikut berpuasa di siang hari. Buatkan menu makanan yang baik untuk pencernaan untuk sang buah hati.

Mengajarkan Puasa pada Balita 3 Tahun

Jika anak sudah lewat usia 3 tahun, Bunda bisa mulai untuk meningkatkan tahap belajar puasa. Anak tidak hanya diajarkan untuk ikut berbuka dan sahur. Ia bisa diajak untuk berpuasa beberapa jam.

Bisa saja anak ikut sahur. Namun, jangan larang anak sarapan jika ia merasa lapar. Namun, coba Bunda bujuk agar anak mau menahan lapar hingga jam tertentu. Misalnya saja, motivasi anak untuk tidak makan mulai jam 7 saat sarapan hingga jam 10. Anak tidak boleh makan apapun.

Naikkan jangka waktunya hingga jam 11 dan bahkan jam 12. Bunda harus sabar untuk selalu mengingatkan agar anak tidak makan dalam kurun waktu tertentu. 

Mengajarkan Puasa pada Balita 4 Tahun 

Balita usia 4 tahun sebenarnya sudah siap untuk berpuasa setengah hari. Di usia 3 tahun, bisa saja balita sudah mampu puasa setengah hari. Namun, jangan paksa jika tidak mampu.

Di usia 4 tahun, motivasi anak untak mampu berpuasa hingga setengah hari. Di jam 12, biarkan anak berbuka puasa dengan makanan yang baik untuk pencernaan. Lalu, mintalah sang buah hati untuk melanjutkan puasa lagi hingga maghrib.

Mengajarkan Puasa pada Anak Usia 5 Tahun 

Saat anak berusia 5 tahun, itu artinya ia sudah masuk kelas TK. Bunda harus sedikit memaksa agar anak berhasil berpuasa ya.

Di usia 4 tahun, bisa saja anak mampu berpuasa hingga setengah hari namun tidak rutin. Mungkin hari ini bisa puasa hingga setengah hari. Namun, hari esok bolong. Itu tidak masalah.

Di usia 5 tahun, usahakan agar anak lebih banyak berpuasa daripada tidak. Akan semakin membanggakan jika Bunda mampu membuat anak entah satu atau dua hari puasa satu hari penuh. Akan tetapi, ini tidak harus.

Terlepas dari tahapan cara mengajarkan anak balita berpuasa tersebut, Bunda harus mengeri bahwa tujuan utamanya bukan bagaimana anak mampu berpuasa. Bunda harus lebih menekankan bagaimana anak mampu menahan rasa lapar dan haus di siang hari.

Itulah mengapa tidak ada patokan bahwa balita harus sudah bisa berpuasa setengah hari atau puasa penuh. Yang terpenting, anak tahu bahwa Ramadan adalah bulan puasa. Ia tidak boleh makan sembarangan di siang hari.

Lebih dari itu, ini sebenarnya momen di mana Bunda mulai mengenalkan Islam kepada sang buah hati. Mungkin selama ini Bunda sudah mengajarkan bagaimana shalat, bagaimana membaca alquran, membaca doa-doa, dan lain sebagainya. 

Dan momen Ramadan ini jangan sampai Bunda lewatkan. Ini momen yang tepat untuk mengajarkan kewajiban lain sebagai seorang muslim, yaitu puasa.

Pekerjaan rumah Bunda tidak hanya bagaimana membuat anak kuat berpuasa. Dengan memberikan makanan yang baik untuk pencernaan yang mengandung protein tinggi dan karbohidrat kompleks, anak bisa lebih mampu menahan lapar. Akan tetapi, bukan itu saja. Bunda harus mampu mengalihkan perhatian anak pada jam.

Sering kali ketika balita mulai berpuasa, ia sering melihat jam. Ia ingin sekali sudah pukul 12 siang agar ia bisa berbuka. Setelah itu, ia ingin sekali jam menunjukkan pukul 6 agar maghrib tiba.

Untuk mengalihkan hal tersebut, Bunda juga perlu mempersiapkan kegiatan menarik agar perhatian anak tidak hanya tertuju pada jam. Siapkan berbagai mainan baru yang bisa dimainkan di dalam rumah. Buat anak sibuk dengan mainan tersebut sehingga tak terasa ia menghabiskan waktu dan mampu berpuasa.

Ramadan ini tidak boleh Bunda lewatkan begitu saja. Saatnya Bunda mengajarkan rukun Islam yang ke 4, yaitu puasa kepada sang buah hati. 

Ajarkan puasa sesuai dengan usia anak Bunda. Jangan paksakan agar anak berpuasa. Motivasi agar anak tertarik untuk puasa. Siapkan hidangan makanan yang baik untuk pencernaan saat sahur dan juga berbuka. Biarkan anak merasakan nikmatnya makan sahur dan berbuka bersama. Dengan demikian, ia akan tertarik untuk berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun