Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jakarta Diserang dan Siaga 1, Polisi Mengepung, Teroris Dilumpuhkan

14 Januari 2016   15:06 Diperbarui: 14 Januari 2016   15:46 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta diserang teroris secara tiba-tiba. Tak ada tanda-tanda sebelumnya. Walaupun intelijen Indonesia telah mencium adanya serangan, namun tempat dan waktu tak bisa diprediksi. Serangan itu terjadi di beberapa tempat yang dimulai dari Pos Polisi di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah, gedung Jakarta Theater, Lotus dan Starbuck yang berada di kompleks gedung Cakrawala.

Dalam melakukan serangannya, para teroris mengendarai motor, lalu melempar granat tangan dan menembak dengan senjata api. Akibatnya korban pun berjatuhan dari aparat kepolisian, penduduk sipil dan warga negara asing. Kelompok teroris berjumlah lebih dari tujuh orang itu, menyerang secara tiba-tiba jantung kota Jakarta. Tak tanggung-tanggung, mereka menyerang pos polisi di tengah keramaian kota Jakarta.

Serangan itu pun membuat polisi dan tentara terkejut dan langsung diperintahkan mengepung Jakarta. Masyarakat pun dilanda kecemasan. Tengah hari Jakarta dilanda ketakutan, banyak gedung ditutup, sekolah pulang lebih cepat dan was-was menunggu berita tentang aksi para teroris itu.

Gerak cepat aparat kepolisian yang didukung penuh oleh Presiden Jokowi pun cepat dilakukan. Polisi  langsung bersiaga satu, mengepung teroris dari segala penjuru dan mengejarnya. Hasilnya,  para teroris itu pun langsung dilumpuhkan. Beberapa orang diantara mereka langsung tewas dan sisanya dalam perburuan total polisi. Lalu apa sebenarnya motif dari serangan mematikan itu?

Bagian intelijen kita telah memprediksi sebelumnya bahwa ada kurang lebih seribu orang simpatisan ISIS telah pulang dari Syria dan kembali ke Indonesia. Jumlah itu terbilang lumayan. Jika para simpatisan ISIS itu bergabung dengan para teroris lama yang masih bersembunyi dan belum ditangkap, maka mereka menjadi ancaman besar bagi keamanan bangsa ini.

Intelijen kita pun berekasi cepat. Bekerja sama dengan segenap aparat baik polisi, TNI dan juga masyarakat, ruang gerak simpatisan ISIS dan teroris lain mereka yang dicurigai langsung terus dipantau. Sementara mereka yang benar-benar diyakini teroris langsung ditangkap dan bahkan ditembak langsung. Berita-berita penangkapan para teroris dari di berbagai daerah pun sering santer akhir-akhir ini.

Ruang gerak para teroris itu pun semakin terjepit. Dan itu disebabkan karena aparat kepolisian kita menjepit mereka dari segala arah. Akibatnya ruang gerak para teroris itu pun semakin terjepit. Nama-nama para teroris yang menjadi daftar incaran aparat pun mulai berang dan melakukan aksi balas dendam. Mereka kemudian melakukan aksi bunuh diri yang bermakna. Istilahnya mereka mau mati namun jangan mati konyol. Harus ada sasaran empuk yang sebanding dengan nyawa mereka.

Dari pola serangan para teroris itu, maka terlihat bahwa para teroris itu sudah lama ingin melakukan serangan mengejutkan  di wilayah Indonesia. Dan wilayah yang paling strategis yang mereka pilih adalah Jakarta sebagai jantung pemerintahan. Lalu dimana wilayah Jakarta yang ingin diserang? Tentu saja pilihannya adalah pusat-pusat pemerintahan seperti istana dan parlemen, pusat perbelanjaan, hotel atau tempat-tempat orang asing berada.

Oleh karena kelompok teroris ini dalam jumlah kecil dan senjata mereka juga berskala kecil, mereka agak sulit menyerang istana dan parlemen Senayan. Maka sasaran utama mereka kemudian dialihkan kepada para aparat dan penduduk sipil pilihan. Tak heran serangan yang dilakukan pada hari Kamis ini (14/1/2016) dipusatkan di Jakarta, dan lebih dikhususkan lagi  yakni di jantung Jakarta, sekitar Thamrin. Harapannya adalah gaung dari serangan itu lebih mengejutkan, dan bisa menggegerkan Indonesia dan dunia.

Bagi para teroris, tujuan serangan yang telah mereka lakukan hari ini, mungkin mereka nilai cukup berhasil. Pertama, berhasil dilakukan di jantung Jakarta, menewaskan aparat yang selama ini juga telah menyerang mereka dan beberapa warga asing. Tujuan yang kedua adalah mempermalukan aparat dan intelijen Indonesia yang masih gagal mengendus serangan mereka. Ketiga, memberi peringatan kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia dan dunia bahwa keberadaan para teroris di Indonesia masih kuat dan Indonesia akan terlihat masih belum aman. Keempat, serangan itu juga akan berpengaruh bagi keamanan dan ekonomi Indonesia.

Serangan teroris yang dilakukan di Jakarta itu juga menjadi motivasi tersendiri dari para teroris yang ada di negara lain untuk tetap berjuang meraih impian-impian mereka. Mereka kemudian menjadi bangga bahwa para rekan-rekannya teroris yang ada di Indonesia dapat melancarkan serangan mematikan di jantung kota Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun