Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sisa Harapan Jokowi atas Ahok dan Mimpi Makar Kubu Biru-Hijau

25 November 2016   19:02 Diperbarui: 25 November 2016   19:08 22548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi (Kompas.com)

Ketika lawan-lawannya mulai meredup dan mati pelan-pelan, barulah Jokowi menarik kembali Ahok untuk ikut membantunya mewujudkan revolusi mentalnya. Nah, itulah skenarionya sekaligus sisa harapannya. Apakah itu mustahil? Dengan dukungan Polri dan militer yang masih mencintai NKRI, bukanlah hal yang sulit bagi Jokowi untuk membidik para lawannya. Benar bahwa tidak mudah menakhlukkan lawannya berlatar belakang militer. Namun karena Jokowi berada di garis yang benar, maka selalu saja ada cara untuk menangkisnya dan menyerang balik musuhnya.

Pertanyaannya adalah apakah mimpi makar kubu biru-hijau kali ini terwujud? Publik yang masih punya nalar, mimpi makar dipastikan gagal. Alasannya:

Pertama, dalam sejarah republik ini, makar dengan tujuan menggantikan Pancasila tidak pernah berhasil. Pancasila selalu sakti. Padahal di awal-awal kemerdekaan kekuatan pemerintah yang baru terbentuk tidaklah sekuat sekarang. Namun saat itu pemerintah selalu berhasil menumpas berbagai pemberontakan di berbagai daerah dengan gemilang. Bila dibandikan dengan saat sekarang, maka kekuatan pemerintah jauh lebih kuat menghadapi kelompok-kelompok perongrong Pancasila. NKRI masih pilihan terbaik di republik ini.

Kedua, untuk sementara, dengan safari selama dua minggu, Jokowi berhasil mengarahkan nalar publik bahwa dalang demo 4 November adalah pemilik lebaran kuda. Jokowi telah berhasil melokalisir lawan di seputar lebaran kuda plus pada kubu hijau yang menggandengnya. Artinya publik sekarang amat mudah menyoroti segala gerak-gerik si pemilik lebaran kuda dan kubu hijau yang berencana makar.

Ketiga, dari dua kali pelengseran Presiden baik Soekarno maupun Soeharto, selalu melibatkan mahasiswa. Namun kali ini terlihat para mahasiswa masih terlihat waras dan tak ikut-ikutan demo. Pun ketika Gus Dur dilengserkan Amin Rais, sebagian besar parlemen mampu bersatu menyerang Gus Dur. Sekarang? Justru sebagian besar anggota parlemen masih mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Hanya Fahri Hamzah yang terus mencari panggung dan menunggang kekuatan ormas sangar pasca dia dipecat dari PKS.

Kiranya sudah cukup tiga alasan di atas untuk menyatakan bahwa rencana makar kubu biru-hijau masih mimpi di siang bolong. Rencana demo 2 Desember kubu biru-hijau yang mencoba dengan menggandeng buruh, sudah bisa dibaca dengan sangat baik oleh Ring 1 istana.  Karena itu rakyat pro-NKRI, kubu merah-putih, plus militer dan Polri semakin siap unjuk kekuatan untuk menangkisnya. Sambil menunggu sisa harapan Jokowi mekar, mari kita tertawai dulu aksi rush money yang gagal total.

Salam Kompasiana,

Asaaro Lahagu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun