"Kenapa sih muka ditekuk gitu?" tanya Hanum.
Tak ada jawaban.
"Salwa?" Nada teriak tepat di telingaku.
"Apa sih Nad, telingaku masih normal kali, ga perlu teriak juga."
"Dari tadi aku manggil, ngak nyaut tuh," balas Hanum
Aku menghiraukan mereka lagi, sampai pada Zulfa yang hendak membunuhku dengan perlakuan konyolnya. Haha.. Ya mereka semua sahabatku walaupun jurusan dan fakultas kami berbeda.
Hari ini aku niatkan untuk bersama mereka, sambil menghilangkan rasa suntuk dan kejenuhanku mengenai skripsiku. Ah, entahlah, aku jenuh bukan pada skripsinya tapi sama dosen galak itu.
"Ar-Rahmann....."
Suara itu, di kala rintikan hujan aku ditemani dengan suara itu. Di kala kesendirian aku di temani dengan lantunan surah itu. Siapa pemilik suara itu? Ya Tuhan, siapakah dia.
"Salwa? Kenapa sih?" tanya Zulfa dengan rada-rada penasaran.
"Hm. Pasti lagi menghayati Surah Ar-Rahman atau.. lagi menghayati suara Pak Azzam? " ledek Nada.