Oleh: Nafisah Aliyah
Sebagaimana dijelaskan pada sesi sebelumnya (tafsir surah al-Rahman ayat 1-13) tentang urgensitas neraca keseimbangan yang dibuat oleh-Nya di alam ini. و لا تخسروا الميزان maka janganlah sekali-kali untuk mengurangi keseimbangan itu.
Ada suatu pertanyaan yang disodorkan dalam hal ini, apakah perilaku ihsan dapat dikatakan lebih baik daripada perilaku adil?
Sebelum kita menjawab mari kita uraikan terlebih dahulu dari 2 makna kata di atas. Ihsan secara global bermaksud membalas apapun dengan kebaikan, sedangkan adil merupakan kesetaraan, kesepadanan baik dalam kebaikan ataupun dalam keburukan. Maka jawaban dari pertanyaan tersebut إن الله يأمر بالعدل و الإحسان secara khusus dalam pandangan masalah hukum, Allah Swt lebih megutamakan adil daripada ihsan.
و الأرض وضعها للأنام , al-anaam di sini diartikan makhluk hidup. Dan kami hamparkan bumi untuk mereka (bukan sekedar manusia, melainkan hewan dan tumbuhan juga), maka berikanlah hak-hak mereka.
Ada sedikit tambahan pengertian mengenai perbedaan kata جعل dan خلق dalam Quran. جعل artinya menjadikan, dalam artian sesuatu yang sudah ada dan dijadikan dalam keadaan tertentu atau berbeda. Sedangkan خلق adalah menciptakan sesuatu dengan keadaan tertentu. Dari sini ada sedikit natijah yang dapat dipetik, Allah Swt menciptakan bumi ini pada dasarnya bulat, setelah itu Allah Swt menjadikan bumi ini datar dengan menghamparkan di dalamnya nikmat-nikmatNya agar makhluk yang ada di dalamnya dapat memanfaatkannya.
فيها فاكهة و النخل ذات الاكمام di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Begitu juga biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang royhaan sempurna harum baunya.
فبأي ألآء ريكما تكذبان dengan semua jabaran yang ada, maka nikmat apa lagi yang kau dustakan(?)
Kesimpulan singkat dari ayat 1-13 Allah Swt menjadikan surah yang indah bak pengantin al-Quran ini sebagai pemaparan di dalamnya akan semua kebesaran nikmat-Nya, dimulai dari penjelasan pengajaran al-Quran, bukti al-Quran lebih dahulu ada, disusul dengan penciptaan manusia, dan dilanjut dengan urgensitas makna adil, ini semua terangkum dalam kesempurnaan neraca keseimbangan-Nya.
Untuk selanjutnya ayat 14-28 Allah Swt akan mengajarkan tetang ekspresi dan hikmah dibalik adanya perbedaan wajah ataupun karakter ciptaan-Nya. Serta penjabaran bahwa manusia terbuat dari tanah.
Lantas bagaimana relasi yang benar dalam memaknai bahwa manusia terbuat dari tanah liat -sebagaimana dikatakan oleh khalayak pada umumnya- sedangkan pada beberapa surat dalam al-Quran dijelaskan karakteristik bentuk dan struktur tanah akan penciptaan manusia, bahwa tidak semuanya diartikan manusia tercipta dari tanah liat. Sebagaimana penjelasan tersebut akan diuraikan dalam sesi berkutnya.
Wallahu ta’ala a’lam bis shawaab...
Bersambung