Proses call for papers dimulai sejak awal Juli, dengan batas pengiriman makalah penuh 14 Agustus 2025 dan pengumuman hasil seleksi 12 September 2025. Dari ratusan pengirim, hanya makalah dengan relevansi tinggi yang dipresentasikan pada 6 Oktober 2025 di sesi paralel. Makalah terpilih berkesempatan diterbitkan di JIMF setelah proses peer review ketat---suatu jalur akademik yang menegaskan reputasi ilmiah konferensi ini.
Perbanas dan Jembatan Akademik
Kehadiran tim dosen Perbanas Institute memperkuat posisi kampus sebagai bagian dari jejaring keilmuan ekonomi Islam global. Bagi kami, konferensi seperti IIMEFC bukan sekadar ajang presentasi riset, melainkan ruang refleksi etis. Di sinilah teori ekonomi syariah berjumpa dengan realitas pasar, dan nilai Maqasid al-Shariah diuji di ranah kebijakan publik.
Salah satu kolega berbisik usai sesi diskusi: "Ekonomi Islam bukan hanya soal halal profit, tapi soal cara kita menjaga keseimbangan antara kebermanfaatan dan keberlanjutan."
Refleksi : Antara Pasar dan Nurani
Dari setiap paparan yang mengalir, terasa satu benang merah: ekonomi Islam tengah meniti jalan baru di dunia yang serba cair. Di tengah hiruk-pikuk transformasi digital, nilai-nilai spiritual justru menemukan ruang relevansinya. Konferensi ini bukan sekadar pertukaran data dan teori, tetapi panggilan untuk menyatukan kembali dimensi etika dengan logika ekonomi.
"Ekonomi Islam adalah ikhtiar menegakkan keseimbangan: antara manusia, alam, dan Tuhan."Mungkin di situlah makna terdalam dari IIMEFC 2025: mencari keseimbangan di tengah percepatan, dan meneguhkan nurani di tengah kompetisi.
Jkt/06102025/Ksw164
Kusworo: Praktisi manajemen, penulis perjalanan, dan peziarah gagasan. Kini menempuh Program Doktor Manajemen Berkelanjutan di Perbanas Institute.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI