Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Labuan Bajo dan Jalur Pelayaran Kapal Pinisi yang Penuh Pesona

13 Juli 2022   11:00 Diperbarui: 15 Juli 2022   06:54 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini kami tutup dengan makan aneka sea food lezat dan menikmati malam indah di Weacicu Beach. Resort cantik tepat kami menghabiskan malam ini membuat kami terlelap dalam buaian mimpi indah. Kasur besar empuk, design interior indah dilengkapi semua keperluan kamar yang serba mewah dan pemandangan indah di luar balkoni sana, membuat hati ini terus mengucap syukur, "Alhamdulillah Ya Rabb atas semua nikmat dunia yang Engkau karuniakan kepada kami". Teringat ayat-ayat Al-Quran, Surat Ar-Rahman, "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban - Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S:55).

Pagi masih menggeliat saat adzan subuh berkumadang. Udara di luar sedikit terasa hangat saat pintu geser jendela balkoni kami buka. Setelah kupenuhi kebutuhan rohani ini, berkomunikasi dan berdoa memohon perlindungan dan ridho Nya. Kucoba menyapa pagi dengan semangat berpetualang memburu keindahan Resort Komodo Pantai Waecicu ini dari Dermaga yang didesign indah berkelok.

Dermaga sepanjang kurang lebih 500 meter ini terbuat dari kayu yang kuat, namun masih dibawah kekuatan kayu besi yang terkenal keras berwarna hitam. Di beberapa titik dermaga tersedia tempat khusus bagi docking perahu Speedboot atau perahu kecil bermesin, untuk menaikan atau menurunkan penumpang dan barang menuju Kapal Pinisi yang membuang jangkar sekitar satu km dari dermaga.

Tempat Yang Indah Dan Romantis | Dok. Pribadi
Tempat Yang Indah Dan Romantis | Dok. Pribadi

Pada  sisi kanan, terdapat sebuah kapal besar yang disetting sebagai Floating Dinner Party. Sebuah Bar membentuk lingkaran dibangun sebelum bagian terakhir dermaga, yang menyambung dengan bagian akhir, dimana bangku dan meja pengunjung di tata apik agar dapat menikmati malam dengan makan dan minum di atas dermaga yang dikelilingi laut diantara pulau-pulau yang  ada. Membuat suasana semakin romantis. Sementara di sisi kiri, sebuah speedboat besar berkapasitas 20 orang lebih terparkir menanti penyewanya untuk hari ini.

Dari titik dermaga ini, kami tak mendapatkan moment Sunrise. Ia terhalang sebuah bukit di depan resort sana, namun cahayanya mampu memberi nuansa pada alam sekitarnya. Bangunann resort mewah ini tampak indah untuk diabadikan dalam foto. Juga alam di sekitarnya yang memadukan laut dan pulau serta perahu-perahu Pinisi serta speedboat yang menyebar di beberapa tempat. Semua indah dan terekam penuh dalam camera.

Keindahan Pemandangan Waecicu Beach, Dermaga Dan Laut Antar Pulau Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi 
Keindahan Pemandangan Waecicu Beach, Dermaga Dan Laut Antar Pulau Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi 

Puas memburu semua panorama alam yang ada, kami melanjutkannya dengan santap pagi yang nikmat. Dilayani dengan penuh keramahan pelayan restaurant resort. Berada di pinggir pantai, restaurant ini di design cantik dengan sebuah kolam renang melengkapi kehadirannya. Landscape yang indah dengan pemandangan laut di depannya membuat kami betah berlama-lama disana.

Sebelum chek out dari resort menuju Kapal Pinisi untuk menjelajahi indahnya pulau dan pantai di jalur pelayarannya. Kami mengunjungi Kampung Melo, melihat tradisi dan rumah adat Suku Manggarai. Terletak di sebuah dataran tinggi dengan view yang indah. Suku Manggrai merupakan salah satu suku yang ada di NTT. Selain itu masih ada suku Bajo, Bima, Makasar, Alor yang juga tinggal di NTT ini. Selain suku asli yang tinggal di NTT yaitu, Suku Alor, Atoni, Ende, Ngada, Manggarai, dan Rote. Tradisi bagi tamu yang datang dikalungkan kain tenun khas Manggarai sebagai tanda diterimanya mereka di Kampung Melo ini. Kami juga mengunjungi Rumah Baku Peduli, rumah tenun dan hasil kerajianan tenun dari berbagai daerah NTT. Dan menjelajahi pesona daratan pun usai sudah.

Kampung Melo Dan Tradisi Suku Manggarai | Dok. Pribadi
Kampung Melo Dan Tradisi Suku Manggarai | Dok. Pribadi

Kini perjalanan mengeksplorasi laut dengan Kapal Pinisi pun dimulai. Berpindah dari tempat nyaman di Resort Mewah ke Kapal Pinisi yang di dalamnya harus banyak penyesuaian. Bicara kenyamanan? Pasti berubah total. Seenak-enaknya dan sehebat-hebatnya fasilitas yang ada di Kapal Pinisi tak akan sebanding dengan fasiltas di hotel apalagi resort mewah. Tapi mari kita lihat sisi posistifnya menikmati pesona jalur pelayaran Kapal Pinisi di rangkaian pulau-pulau yang terbentak dan laut biru yang menjalinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun