Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Hatshepsut Tample", Maha Karya Arsitektur Mesir Kuno (Bagian ke Delapan: Pesona Pelayaran Kapal Pesiar Aswan-Luxor)

21 September 2021   16:00 Diperbarui: 21 September 2021   16:07 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Bersemangat Mengeksplorasi Hatshepsut Tample (Dok.Pribadi)

Disisi utara relief menggambarkan Hatshepsut sebagai Sphinx yang menghancurkan musuh-musuhnya. Ada juga relief berburu dan memancing dan persembahan kepada para dewa.  Sementara di ujung luar serambi terdapat patung setinggi 7,8 meter.  Patung dewa Osiride sebagai salah satu perwujudan dewa Osiris, dewa alam baka.

Kami menapaki tangga teras ke dua (teras tengah) dengan cukup bersusah payah.  Apalagi di tengah terik matahari yang cukup panas membakar. Jarak yang cukup jauh dengan kemiringan lebih dari 25 derajat membuat paru-paru bekerja ekstra keras untuk bernafas. Perlahan namun pasti akhirnya semua bisa kami lalui.

Tidak sampai itu saja, kami juga harus melalui teras yang luasnya dua kali luas teras sebelumya.  Teras yang seakan menjadi dinding atap lantai pertama. Agar dapat mengekplor serambi tengah yang ada. Teras tengah kedua di bagian area tangga ini berukuran 75 m x 90 m. Di depannya ada serambi.  Di sisi kanan terdapat 22 kolom yang disusun dalam 2 barisan.  Sementara sisi kiri berisi 15 kolom dalam satu baris.

Perlu Tenaga Ekstra Untuk Sampai Teras Teratas Hatshepsut Tample (Dok.Pribadi)
Perlu Tenaga Ekstra Untuk Sampai Teras Teratas Hatshepsut Tample (Dok.Pribadi)

Relief di serambi kanan sangat menojol secara grafis. Ada yang menggambarkan ekspedisi ke Tanah Punt dan pengangkutan barang-barang eksotis ke Thebes; menceritakan kelahiran dewa Hatshepsut kepada Thutmose I, yang diwakili Amun-Re dan Ahmose.  Yang secara grafis relief melambangkan legitimasi pemerintahan Hatshepsut baik dari garis keturunan kerajaan maupun dari keturunan orang suci.

Di sisi kiri ada beberapa ruang kosong yang belum selesai dibuat.  Disana juga terdapat Spinx yang ditempatkan dekat tangga naik berikutnya. Juga terdapat kuil untuk dewa Hathor dan Ra.

Untuk mencapai teras teratas (teras ketiga) dibutuhkan perjuangan yang kurang lebih sama saat kita naik ke teras ke dua. Jarak yang cukup jauh dengan kemiringan lebih dari 25 derajat membuat paru-paru bekerja ekstra keras untuk bernafas untuk yang kedua kalinya.  Beberapa peserta sudah nyaris putus asa.  Namun semangatnya  sebagai pengembara dunia terus memacu adrenalinnya. Perlahan namun pasti akhirnya semua bisa teratasi.

Berbeda dengan sebelumnya, teras atas ini terbuka. Ada 26 kolom yang masing-masing dipagari patus Hatshepsut Osiride setinggi 5,2 meter. Yang terbagi dua oleh gerbang granit untuk masuk ke halaman perayaan. Pembagian ini secara tersirat menggambarkan kekuasaan Hatshepsut di Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Dengan makna tersurat ingin diungkapkan bahwa Hatshepsut adalah Raja Mesir Hulu dan Hilir.

Halaman perayaan dikelilingi oleh tiang-tiang, dua deret di sisi utara, timur dan selatan, dan tiga deret di sisi barat.  Dindingnya diukir relief perayaan Festival indah lembah di utara, Festival Opet di timur dan Ritual Penobatan di selatan. Tiga situs pemujaan yang ada halaman perayaan.

Tempat suci Amun terletak di barat pada poros utama; di utara ada pengadilan pemujaan matahari dan di selatan ada tempat pemujaan yang didedikasikan untuk kamar mayat Hatshepsut dan Thutmose I.

Ketika kita berdiri persis di bagian tengah teras teratas Hatshepsut Tempel dan memandang halaman utama, maka kemegahan karya arsitekturnya terasa luar biasa.  Berdiri disebuah bangunan tinggi dan megah bak memposisikan diri sebagai sang raja yang hendak bersabda di depan seluruh rakyatnya yang berdiri, berkumpul sambil menunggu titahnya.  Mereka semua tampak kecil, seakan tak berarti, seakan tak bermakna hidupnya bagi seorang raja yang yang tengah berdiri disana.  (Woooy...ayoo sudah berhenti menghayalnya... tapi ini fakta Bro...anda bisa membuktikannya bila anda berdiri di sana!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun