Mohon tunggu...
Ar Kus
Ar Kus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang berpikir apa adanya dan adanya apa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Itu Candu

9 Juli 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernahkah Anda melihat orang sedang sakaw oleh narkoba? Resah, gelisah, emosional, atau mudah tersinggung, inilah di antara beberapa perilaku orang yang sedang sakaw atau ketagihan narkoba.

Lalu, pernahkah Anda melihat perilaku orang yang sedang tidak punya uang? Atau Anda sendiri pernah atau bahkan sering merasakan tidak punya uang?

Bagi yang berstatus pegawai kecil, kondisi tidak menyenangkan ini sering muncul di akhir bulan. Biasanya akan terasa mulai tanggal 20-an ke atas. Begitu bukan?

Umumnya, orang yang tidak punya uang seringkali nampak resah, gelisah, emosional, mudah tersinggung, atau bahkan marah-marah tidak jelas. Pola tidur pun biasanya berubah, tidur menjadi lebih larut, tapi di pagi hari sulit dibangunkan.

Selain itu, secara fisik orang yang tidak punya uang, akan merasakan nafasnya menjadi sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit terasa dingin, dan bahkan nafas pun menjadi lambat pula.

Kalau kita perhatikan, ternyata gejala atau tanda-tanda orang yang mengalami dua hal ini sangat bermiripan. Uang dan candu/narkoba memiliki efek yang sama, yaitu menimbulkan efek ketagihan.

Inilah yang saya sebut uang itu candu, yaitu adanya membuat kita senang, trash, dan gembira luar biasa, sedangkan ketiadaannya membuat kita resah, gelisah, atau bahkan emosional. Bukankah begitu faktanya?

Secara konsep, uang memiliki berbagai fungsi, yang salah satunya adalah sebagai alat tukar. Dulu sebelum dikenal adanya uang, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara barter. Kini, hampir semua kebutuhan manusia ditukar dengan uang. Boleh jadi termasuk kebutuhan seks.

Fungsi sebagai alat tukar telah sukses dijalankan uang. Tetapi kini kebutuhan manusia makin beragam. Dulu manusia hanya butuh sandang, pangan, dan papan. Kini manusia perlu juga informasi. Lah emang sekarang eranya era informasi kok. Tingkat kebutuhan informasi hampir sama dengan kebutuhan lainnya.

Menurut George Simmel dalam bukunya The Philosophy of Money, salah satu efek dari kehadiran uang adalah bertambahnya ragam kebutuhan di dalam masyarakat. Dengan uang, masyarakat menciptakan kebutuhan-kebutuhan lain di luar kebutuhan yang pokoknya.

Makin beragamnya kebutuhan manusia menjadikan manusia makin bergantung pada uang. Seperti sebuah pisau tajam, ia berguna untuk menebas leher ayam kampung, tetapi di sisi lain bisa juga melukai dirimu, dan bahkan membunuhmu. Begitupula dengan uang, ia bisa membuatmu kecanduan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun