Mohon tunggu...
AmronMr
AmronMr Mohon Tunggu...

bukan superman |karyawan swasta di Banjarmasin| wiramuda |murid |muhammadiyah kultural

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menawarkan Kang Herry Sebagai Cagub Jabar

15 Oktober 2012   05:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingar bingar PILKADA DKI telah usai. Semoga pelantikannya hari ini mampu membawa kebaikan untuk Jakarta ke depannya.

Kini giliran warga Jawa barat yang akan segera dihadapkan pada proses pilgub tahun 2013.  Dari dulu Jabar terutama Bandung sebagai pusat provinsinya identik dengan kota yang penuh sentuhan keindahan dan kreatifitas penduduknya, maka tidak heran banyak artis dan bintang yang lahir dari rahim provinsi Jawa Barat ini.

Dan senafas dengan itu pilgub 2013 Jabar bertaburkan bintang. Artis Dedy Yusuf  sebagai Cagub dari Demokrat, dari PDIP ada ibu Rieke 'Oneng' sebagai  Cagub/cawagub, dari PKS mengusung bapak Dedy Mizwar sebagai Cawagub mendampingi bapak Ahmad Heryawan, dari jalur independen ada nama bapak Dedy Dores dan beberapa nama lainnya seperti ibu Desy Ratnasari, bapak Primus Yustisio dan presenter ibu Tina Talisa.

Tidak ada yang salah dengan mengharap popularitas artis untuk mendongkrak suara pencoblosan nanti. Namun, sekiranya parpol juga berkenan melihat realitas sosial yang mengemuka di Jawa Barat saat ini. Realitas sosial disini harus segera dipecahkan dan diatasimenyangkut berbagai permasalahan terkait dengan sektor ekonomi kreatif, pendidikan, budaya, pemukimanyang layak, transportasi, industry, pariwisata, lingkungan hidup, integritas, dan bermacam permasalahan lain yang berdimensi vertical maupun horizontal.

Maaf , bukannya saya ingin merendahkan salah satu profesi terhormat di antara profesi-profesi lainnya yang ada di Indonesia. Hanya saja saya mencoba menebak-nebak keinginan yang tersimpan dibenak masyarakat Jabar adalah mereka saat ini membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa manager agar bisa mengorbitkan mereka menjadi 'artis'.

Artis disini bukan dimaknai dalam makna profesi. Namun hal yang identik dengan  kemakmuran, dan kesejahteraan. Dan seharusnya seorang pemimpin adalah sosok yang berjiwa manager artis yakni tidak mengharap publisitas pribadi dan bekerja bukan untuk ketenaran dirinya sendiri melainkan untuk kemakmuran dan kesejateraan rakyat yang dipimpinnya.

Disinilah, saya menawarkan seorang cagub alternative, Herry Zudianto mantan Walikota Jogja dan lebih dikenal dengan nama sebutannya kang Hery. Beliau merupakan sosok yang tidak haus publisitas namun penuh dengan prestasi yang telah diukirnya. Sehingga tak tanggung-tanggung seorang kompasioner Parhorasan Situmorang dalam tulisannya disini (http://birokrasi.kompasiana.com/2012/07/04/walikota-yogyakarta-itu-cuma-tiga-herry-zudianto-herry-zudianto-dan-herry-zudianto/ ), mengatakan Walikota Yogyakarta itu cuma Herry Zudianto, Herry Zudianto dan Herry Zudianto.

Kenapa Kang Hery untuk Jabar 1?

Bagi seorang kompasianer Ismawati Retno ( http://media.kompasiana.com/buku/2011/12/27/kompasiana-telah-mewujudkan-buku-saya-2/ ), Herry Zudianto patut disebut sebagai sosok walikota yang ‘besar kepala’. Dengan maksud bahwa, Herry orang yang cerdas, pintar dan lihai dalam menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai kepala pelayan masyarakat. Inovasi dan gebrakan yang yang ditelorkan pada akhirnya selalu dapat diterima masyarakat, meski tidak semua kebijakan yang diambil tersebut berlangsung mulus pada awalnya. Herry seorang yang detail dalam pencermatan, ingatannya kuat serta seorang yang workaholic dan konsentrasi tinggi.

Jika selama ini parpol berharap  kesuksesan dengan mendompleng dari ketokohan pemimpinnya yang artis, saya kira untuk selanjutnya mereka harus lebih realistis terhadap kondisi sosial masyarakatnya. Karena justru masyarakat Jabar membutuhkan sosok 'manager artis' yang handal dan tidak mengejar popularitas pribadi dan lebih mementingkan untuk bekerja sebagai pelayan masyarakat.

Disinilah sosok kang Herry tepat untuk hal itu. Memimpin Jogja selama dua periode, Kang Hery sukses membangun Kota Jogja menjadi kota dengan multi julukan yang modern dan nyaman dihuni. Berikutbenang merah antara dua wilayah ini.


  • Jawa Barat terutama kota Bandung dan sekitar Priangan barat merupakan basis dari  industri kreatif UMKM.

Kang Hery di Jogja memiliki latar belakang sebagai pengusaha yang juga bergerak di bidang industri kreatif.  Bergerak di bidang fashion busana muslim dan distro batik, Kang Herry sukses berbisnis dibawah bendera Margaria grup.  Dan setelah menjabat sebagai walkot Jogja, Kang Herry juga berhasil mengangkat kembali UMKM yang bergerak di industri kreatif di Jogja terutama bisnis kerajinan perak Kotagede dan bisnis kulinernya.


  • Jawa Barat terutama wilayah Bogor, Cirebon, Pantura dan sekitarnya merupakan daerah industri sekaligus pertanian/perikanan yang padat penduduk.

Walau tidak seheboh Jokowi dengan mobil esemkanya, namun Kang Herry juga berpengalaman dalam bidang pengelolaan industri dan pemasaran. Dalam hal ini sebagai contoh kebijakan strategis Kang Herry antaranya mengintensifkan Bus TransJogja sebagai moda transportasi yang modern,murah,terpadu, nyaman dan aman. Lalu melakukan pemindahan terminal induk bus ‘Umbulharjo’ ke pinggiran kota berbatasan dengan kabupaten Bantul dengan maksud agar pertumbuhan ekonomi merata hingga ke pinggiran kota. Dan juga membangun pasar ikan yang berkonsep modern dan nyaman di bekas terminal lama.

Saya berandai, seandainya Kang Herry memimpin Jabar, bukan tak mungkin jikakaresidenan Cirebon akan dilakukan revitalisasi pelabuhan, terminal dan bandaranya. Hal tersebut untuk memperlebar basis ekonomi ke daerah.




  • Jawa Barat sejatinya pusatnya suku Sunda. Namun demikian Jawa Barat telah menjadi wilayah yang dihuni oleh multi etnis yang hidup di dalamnya.

Sebagaimana pula dengan Jogja. Dengan semboyannya Jogja Berhati Nyaman,Kang Herry mampu mengkondisikan kota Jogja sehingga warganya yang hidup di Jogja merasa aman dan nyaman. Kuncinya terletak pada sikap adil Kang Herry dalam memperlakukan warganya tanpa membedakan suku, ras dan agama. Dan salah satu contohnya adalah pemberian bantuan/santunan kematian dan Jamkesmas untuk warga Jogja secara keseluruhan.


  • Kultur Masyarakat Sunda Itu Bersahaja dan Santun.

Kang Herry itu rendah hati dan merakyat. Hal itu terlihat sejak awal kepemimpinannya. Bahkan dirinya menjuluki jabatan wali kota Jogja yang disandangnya dengan ‘ kepala pelayan masyarakat Jogja’. Bayangkan, sebelum ada orang menggelari dirinya sebagai ‘pelayan’, Kang Herry justru memposisikan dirinya sebagai kepala Pelayan Masyarakat dan dirinya merasa nyaman dengan gelar tersebut. Maka takheran jika kang Herry kerap ditemui tengah membaur diantara keramaian pedagang pasar tradisional, ngobrol di angkringan dengan warga kota lainnya tanpa sungkan.


  • Tidak dipungkiri Jawa Barat ini merupakan salah satu basis umat Islam di Indonesia. Saking agamisnya masyarakat Jabar ini bisa dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang melakukan wisata rohani ke darah Jabar. Seperti ke masjid kubah emas,masjid kuno, kerajaan Islam Cirebon, makam Sunan Gunung Jati, pesantren Darut Tauhid milik Aa Gym hingga ke pesantren Abah Anom yang melegenda Suryalaya.

Kang Herry memiliki integritas keimanan yang teruji. Seperti halnya rata-rata warga pengikut ormas Muhammadiyah. Kang Herry memang bukanlah sosok tokoh agama yang lihai berceramah sehingga jamaahnya terpukau olehnya. Namun, lebih dari itu Kang Herry adalah sosok yang sangat taat dalam mengamalkan prinsip-prinsip ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Maka tak heran jika kemudian Kang herry terpilih sebagai salah satu Penerima Bung Hatta Anti Corruption Award (2010).


  • Jawa Barat Memiliki Klub Bola Yang Melegenda

Persib merupakan klub dengan jumlah pendukung ( Bobotoh dan Viking ) fanatic. Kang Herry sebagai manager klub PSIM di Jogja terbukti mampu mengawal klub PSIM tetap melaju di pentas sepakbola nasional.


  • Pro lingkungan hidup. Sejak dilantik menjabat sebagai walkot Kang Herry terkenal sebagai 'wagiman' yi walikota gila taman. Dijuluki demikian karena hampir di setiap pojok kota Jogja ditanam pohon dan tumbuhan hijau. Sehingga dalam beberapa bulan memimpin kota Jogja yang tadinya berudara panas menyengat berubah menjadi hijau dan mampu mengurangi sengatan matahari.

Selain itu, dalam  masa kepemimpinannya Kang Herry juga membuat progam sego segawe ( sepeda go sekolah lan nyambut gawe). Yakni progam bersepeda bagi jajaran pemimpin daerah Jogja dan  warga secara umum untuk menggunakan sepeda baik untuk sekolah maupun bekerja. Walau nasib progam ini sekarang malah dihapuskan oleh walkot penggantinya Haryadi Suyuti. Khusus untuk ini sampai-sampai ada video youtube yang mengkritik kebijakan penghapusan  sego segawe ini ( link : http://www.youtube.com/watch?v=gJcXex91LQI)

Demikianlah. Kiranya ada yang masih menambahkan saya persilahkan.. :-)  Tulisan saya ini tidak ada maksud apa-apa, hanya sebuah pelampiasan untuk hasrat menulis. Jadi jika tidak berkenan mohon dimaafkan. Salam



Note Daftar Penghargaan Yang Diterima Kang Herry: Widya Krama untuk Keberhasilan Menuntaskan Program Wajib Belajar 9 Tahun Tingkat Nasional (2003) | Penyelenggaraan Sanitasi Terbaik Nasional (2005) l Model Pemberdayaan Masyarakat Nasional (2005) | Manggala Karya Kencana Nasional (2003) l Citra Pelayanan Prima Terbaik Nasional (2003, 2004) | Wahana Tata Nugraha Terbaik Nasional (2004) l Kota Sehat Manggala Bakti Husada Terbaik Nasional (2003) | Adipura Bangun Praja Terbaik Nasional (2005) l Kota Bersih Terbaik Nasional (2005) | E-Government Award Pemerintah Kabupaten/Kota Terbaik Nasional (2005) | E-Government Award The Best of the Best) versi Warta Ekonomi (2005) l Otonomi Award (2006) | Peringkat I Penataan Kawasan Kumuh Terbaik Nasional (2006) | Peringkat II Penyelenggaraan Sanitasi Nasional (2006) l Adipura untuk Kategori Kota Besar (2007) | Penerima Bung Hatta Anti Corruption Award (2010)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun