Mohon tunggu...
mang bolang
mang bolang Mohon Tunggu... Buruh - Belajar Menulis

Buruh Yang lagi asik belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terlalu Bangga dengan Kemampuan Salah Satu Sipat Setan

17 Februari 2019   05:39 Diperbarui: 17 Februari 2019   06:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Kita Bangga dan selalu memamerkan Kemampuan dan Keahlian yang telah di berikan oleh yang maha kuasa hanya untuk minta di puji,karena Pujian akan Membuai kita dalam Kesalahan Yang besar tanpa kita sadari sebagai di katakan PEPATAH

PEPATAH mengatakan, "Senjata yang paling ampuh untuk menghancurkan kejayaan seseorang bukan dengan pisau. Tetapi, hancurkanlah dengan pujian."

Dari pepatah di atas, pujian sejatinya bukanlah cara yang tepat untuk memotivasi. Pujian justru bisa menjadi senjata yang mematikan bagi siapa saja yang terlena. Lantas bagaimana jika memuji diri sendiri?

Belakangan ini, banyak orang narsis. Baik di media sosial atau pun di dunia nyata. Mereka dengan bangga memuji diri sendiri, menunjukkan kehebatan, kekayaan, kecantikan, dan segala kemampuan yang dimililki.

Tanpa di sadari kalau saat itu dia sedang dalam prises menjatuhkan  dirinya sendiri, yang membawa dirinya untuk terjun dalam lobang kehancuran,karena dirinya akan terbuai dengan kemampuan yang di milikinya tanpa di sadari akan membuah petaka yang membawa dirinya terjumus kedalam jurang

Sebaik baik kemampuan yang kita miliki akan lebih bermanfaat jika kita bagikan buat sesama bukan untuk di jadikan senjata untuk membuat mencari perhatian hanya agar kita di kagumkan

Karena di saat kita terbuai dan larutan dalam pujian ,tanpa terasa kita terbuai dan hanyut dalam belaian setan,karena pujian akan membuat kita jadi orang yang angkuh dan sombong karena terlalu bangga dengan kemampuan kita walau harapan pujian dengan indah terbungkus dengan  kata kata ***

Minggu 16022019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun