Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Adalah seorang ayah | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filipina, Jangan Cela Topan Haynan!

14 November 2013   04:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrohmaanirrohiiim

Berikut ini adalah beberapa intisari dari taklim al-Ustadz Khidir -hafidzahulloh- dari Kitab Tauhid dengan Bab: Dilarang Mencela Angin di Masjid Nurul Bahri, Galangan Kapal, Makassar,

-Rosululloh bersabda, artinya:
"Jangan kalian mencela angin. Jika kalian melihat apa yang kalian benci, ucapkanlah, 'Ya Alloh, sungguh kami meminta kepada Engkau kebaikannya, kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan apa yang dengannya ia diperintah dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburkan yang ada di dalamnya, dan keburukan apa yang dengannya ia diperintah.'"
(HR. Tirmdzi)

-Bersamaan dengan haromnya (mencela angin), hal ini (yaitu mencela angin) juga termasuk dari kebodohan, kedunguan, kelemahan akal, karena angin diatur, diperintah, ditetapkan arahnya, kekuatannya oleh Alloh subhanahu wa ta'ala, angin berada pada kekuasaan Alloh subhanahu wa ta'ala.

-Jadi, orang yang mencela angin sebenarnya ia mencela kepada yang mengatur angin, yang menentukan angin itu bertiup: yakni Alloh subhanahu wa ta'ala.

-Kenapa mencela sesuatu yang diperintah? Alloh subhanahu wa ta'ala yang perintah! Angin hanya melakukan apa yang diperintahkan Alloh, (angin adalah) makhluk yang tunduk kepada pengaturan Alloh.

-Kengerian angin ini tidak tanggung-tanggung. Tsunami, itu tidak lepas dari (keberadaan) angin, angin (Topan Haynan) yang terjadi di Filipina, yang sudah menewaskan 10 ribu jiwa.

-Mencela angin (selain dari keharomannya dan kelemahan akal), (juga) berarti menganggap angin dengan seenaknya mendatangkan dorot (mencelakakan) dengan sendirinya. Jadi, celaan ini muncul karena ada pikiran syirik, menganggap ada selain Alloh subhanahu wa ta'ala yang menentukan celaka atau selamatnya seseorang. Orang yang bertauhid menjaga lisannya. Maka nabi memberi petunjuk. untuk berucap baik, kita disuruh berdoa,
'Ya Alloh, sungguh kami meminta kepada Engkau kebaikannya, kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan apa yang dengannya ia diperintah dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburkan yang ada di dalamnya, dan keburukan apa yang dengannya ia diperintah.'
(Bukhori Muslim)

Kebaikan angin itu sendiri: (misalnya bisa menghirup oksigen, manusia bisa menikmati kesejukan).

Kebaikan apa yang ada di dalamnya: misalnya adanya bibit-bibit, timbul pembuahan dari jantan ke betina, (turunnya hujan).

Kebaikan apa yang dengannya ia diperintah: (adanya hujan yang memberi manfaat, membantu nahkoda)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun