Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... Guru

Adalah seorang guru | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ustadz Luqman Jamal: Waqaf Terbesar Adalah Ilmu

1 November 2013   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:44 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismilahorrohmaanirrohiiim

Ust. Yunus, Ust. Abbas yang keduanya guru di SD dan SMP Islam Tanwirussunnah, punya pandangan tersendiri tentang Ustadz Luqman Jamal, Lc.

Hikmah. Itulah kesan yang ditangkap dari penuturan mereka terhadap ustadz kelahiran Pinrang, 5 September 1971 ini. Beliau adalah pakar tafsir, memberikan faedah-faedah yang mudah dicerna. Pasalnya beliau senantiasa membawakan kajian tafsir dengan contoh-contoh konkrit sehingga para jamaah mudah menerima penuturan beliau.

"Ustadz Luqman tidak sibuk dengan tahdzir-tahdzir!" kata Ustadz Abbas. Dan ini pula yang penulis dengar secara langsung saat membahas soal fenomena tahdzir yang kian marak saat ini. Karena di masa ini beliau lebih memilih mendidik ummat dengan ilmu, khususnya kepada keluarga beliau sendiri.

Anak bungsu beliau mengatakan, "Setiap ba'da isya, abi membaca kitab!" Dan ditambahnya bahwa dia sayang kepada abinya.

Allohu akbar. Ini profil seorang ustadz yang dulu menuntut ilmu hadits di Universitas Islam Madinah periode 1994-1999 M melalui proses muqobalah di Pulau Jawa dulunya. Beliau sudah bersafar untuk menghunjamkan kalimat tauhid di bebetapa daerah nusantara kita. Kalimantan, Papua, Jawa, Sulawesi, dan pulau lainnya sudah pernah beliau tempuh demi menyuburkan dakwah salafiyah.

Ust. Yunus menilai bahwa Ustadz Luqman Jamal adalah da'i yang piawai dalam tafsir, mendalam isi ceramahnya, dan membawa kesan positif bagi pendengarnya. Sehingga, hal inilah membuat beberapa pelajar datang ke Pondok Pesantren Tanwirussunnah, Kab. Gowa, Sulsel, untuk menuntut ilmu. Beliau adalah pemimpin pondok ini. Pondok Tanwir sendiri didirikan pada tahun 2005 dan kini pada tahun 2013 memiliki santri ratusan, baik kalangan muslimin maupun muslimat. Dan beberapa murid beliau sudah pergi ke Arab Saudi, Yaman, untuk menimba ilmu.

Ustadz yang juga merupakan ipar Ustadz Dzulqarnain ini, senantiasa menanmkan kepada santrinya agar terus belajar agama.

Karena itulah, pada suatu saat di pengajian, Ustadz Luqman mengatakan,
"Waqaf terbesar adalah ilmu. Bukan harta."

--Tanwirussunnah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun