Mohon tunggu...
Kusnadi
Kusnadi Mohon Tunggu... Lainnya - Pergerakan

Orang bodoh yang sedang mendidik diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mumpung Bulan Suci Ramadan

13 April 2021   22:41 Diperbarui: 14 April 2021   04:36 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Suci Ramadhan juga bukan cuma mengenai kewajiban berpuasa. Banyak sunnah lainnya. Dua di antaranya ialah sahur dan berbuka puasa. Maka, tidak perlu mencemooh mereka yang masih sebatas ikut-ikutan sahur dan berbuka puasa. Tidak/ belum mendapat pahala dari ibadah wajib, setidaknya mendapat pahala melalui ibadah sunnah. Semoga Allah kemudian memberinya hidayah dan kekuatan untuk berpuasa penuh.

Alangkah indah jika kita jadikan Bulan Suci Ramadhan sebagai bulan bahagia. Akur, rukun, damai. Tidak memaksakan kehendak antara yang satu dan yang lain. Tidak memaki, tidak pula merusak. Tidak merazia, tidak pula menghardik. Dalam Hadits Qudsi, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa itu perisai. Jika sedang berpuasa, jangan kalian mengucapkan kata-kata kotor dan jangan pula berbuat bodoh."

Masih dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari itu, diserukan, "Jika ada yang mencela dan mengganggu, ucapkan: saya sedang berpuasa." Kalimatnya sungguh jelas, yaitu: "Saya sedang berpuasa." Tidak perlu kita tambah-tambahi menjadi kalimat baru, yaitu: "Hormati saya yang sedang berpuasa." Sebab, puasa bukanlah untuk mencari penghormatan dari sesama manusia.

Terlebih, dalam Hadits Qudsi lainnya yang juga diriwayatkan oleh Bukhari, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Seluruh amal anak Adam adalah untuknya sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya, puasa itu untukKu dan Aku akan membalasnya." Jadi, puasa wajib di Bulan Suci Ramadhan maupun puasa sunnah di sebelas bulan lainnya, tidak perlu menjadikan kita merasa lebih benar dan suci dari orang lain.

Oleh Candra Malik (praktisi Tasawuf yang bergiat di bidang kesusastraan, kesenian, dan kebudayaan.) Dipublikasikan di Koran Tempo edisi 18 Juni 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun