Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FISUM) Naik Haji Dari Hasil Jual Kangkung..

18 Juli 2012   16:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Kampung saya sedang heboh, tersiar kabar bahwa ada janda tua, namanya ma icih tahun ini mau naik haji ke tanah suci. Dia memang tinggal sebatangkara, anak-anaknya sudah pada merantau jauh di kota, sudah pada sukses dengan segala pekerjaannya. Mereka sudah pada kaya, tapi jarang sekali pulang menengok ibunya.

Ma Icih bertahan hidup dari jualan sayuran kangkung yang tumbuh di kolam besarnya, setiap hari dia motongin kangkungnya, diiketin, dan dijual seharga Rp. 1000 seiket.  Sehari dia bisa habis sampai 50 iket kangkung, dia jajakan sendiri ke warga kampung.

Ma Icih memang orang yang baik hati, dia rajin beribadah, tawakal dan gemar bershadaqoh. Jika dagangan kangkungnya tak habis, dia bagikan ke tetangga dekatnya. Tapi sayang anak-anaknya sudah pada lupa sama ibunya, dan Ma Icih tak pernah berusaha mengemis pada anaknya agar mereka ingat sama ibu yang melahirkan dan membesarkan mereka semenjak kecil.

Makanya, ketika tersiar kabar, Ma Icih hendak menunaikan ibadah haji, warga sekampung heboh bukan kepalang.

" Masa sih seorang tukang jualan kangkung bisa naik haji?"

" Dapet duit dari langit kaliii.."

" Hush jangan suudzan, siapa tahu di daftarin sama anaknya yang durhaka itu.."

" Akh gak mungkin, orang udah bertahun-tahun juga gak pernah pulang, udah gak inget lagi kalii sama emaknya..."

Saat warga lagi rame ngomongin Ma Icih, tiba-tiba ada suara keras dari belakang mereka:

" Ma Icih Memang betul mau naik haji tahun ini, dan dia dapatkan biayanya dari hasil dia jual kangkung sama kolam-kolamnya...hehehe " ungkap suara berat berwibawa, yang ternyata pak RT Kirdun sambil tersenyum.

"Ooooowhh Pantesaan.." sahut warga serentak sambil bengong, melongo...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun