Mohon tunggu...
Muhamad Kurtubi
Muhamad Kurtubi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar di pendidikan nonformal, Ketua PKBM Edukasi Jakarta

Menulis itu mudah yang susah mempraktekannya. Mempraktekkan itu mudah kalau sudah banyak menulis... Jadi sering-seringlah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asik Juga Yah, Ikut VCT Batch 5 Jakarta 2

11 Agustus 2019   00:40 Diperbarui: 11 Agustus 2019   00:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1 flyer 1 kegiatan hari ini. dokpri

Ada yang menarik dari ikut serta dalam rombongan Virtual Coordinator Training Batch 5 Indonesia Jakarta 2 ini. Bagaimana tidak menarik, peserta yang mendaftar sebanyak 700 peserta kebanyakan adalah guru di DKI, salah satunya saya tidak paham apa itu maksudnya Vicon melalui webex.com dan untuk apa?

Setelah mendaftar di google form di mana informasi di dapat dari sebuah grup WA. Selama lima hari saya ikuti perjalanan chatting room di WA, ramai sekali orang bertanya-tanya seperti saya. Ini apa, untuk apa? bagaimana langkah-langkah setelah daftar? apa yang harus dipersiapkan? dan masih banyak lagi.. 

Berkali-kali terus bertanya, dan hebatnya para koordinator yang berkewajiban mengiringi para peserta dengan sabar menjawab pertanyaan yang sama di setiap WA baru. Dari situlah saya memahami apa dan bagaimana kewajiban seorang peserta yang masuk dalam ruangan Virtual Coordinator Training. 

Dari sekian banyak mengecek status WA gruup VCT yang dibuat para koordinator, akhirnya mendapat pemahaman bahwa Virtual Coordinator Training Indonesia Jakarta 2 itu maksudnya adalah kumpulan guru-guru yang hebat. Hebat karena mau belajar tentang pembelajaran online, pembelajaran virtual melalui aplikasi Webex.com di dalamnya bisa berkolaborasi, sebar ilmu, dan sharing pengetahuan antar guru-guru. Bayangkan ilmu disebarkan dalam bentuk virtual yang tidak saling ketemu, namun masing-masing memberikan sharing pengetahuan sesuai bidangnya. 

Saya merasa asik ikut VCT karena masing-masing yang tadinya tidak mengerti selangkah dua langkah akhirnya paham. Sehingga selama 3 hari saya memberanikan diri yang semula hanya penggembira (peserta) kini memberanikan diri menjadi presenter. Hari ini tanggal 10 Agustus jam 8 malam akhirnya ikut serta memberanikan diri presentasi di depan komputer dengan tema mengenal bahasa korea dalam 15 menit. Prakteknya adalah menceritakan bagaimana saya belajar bahasa korea di usia tua mampu melawan teori, tua-tua keladi semakiin tua semakin pikunnya menjadi. Ternyata terbantahkan. Di pelatihan itu, saya ditantang untuk menulis huruf hangul dengan keyboard, membaca huruf hanguul dengan cepat dan menyanyi dengan lirik hangul dengan lancar dan fasih, seperti penutur aslinya. Tanggapanpun lumayan positif dari para peserta yang ada. 

Tujuan saya menampilkan presentasi itu adalah untuk melawan adat di pendidikan bahwa orang tua sudah tidak bisa belajar lagi secara intensif apalagi sebuah bahasa yang sulit seperti bahasa Korea yang mana menggunakan simbol huruf yang sangat rumit dan mustahil bisa dipelajari dari 15 menit. Di situlah saya tertantang bahwa mengenal huruf itu tidak perlu lama, yang lama adalah bagaimana melancarkannya. 

Nah dalam sesi tersebut saya jabarkan bahwa untuk melancarkan bacaan sebagaimana anak yang mau belajar mengaji mengenal terlebih dahulu akan huruf hijaiyah dengan sesi 6 jilid buku IQRO yang cukup lama menurut saya untuk menguasainya. Huruf Hijaiyah Arabic memiliki 28 huruf  dan untuk memperlancarnya anak butuh sampai umur sekian tahun agar lancar mengucapkan lafadz al quran dengan fasih. Itupun tergantung dengan gurunya, apabila gurunya fasih maka yg mengaji bakal bagus bacaanya, jika tidak maka akan bermasalah di kemudian harinya. Misalnya akan menjadi imam shoalat yang wajib harus fasih dalam ucapanya. 

Nah berbeda dengan cara saya belajar hangul, di mana mencari tahu tentang huruf dan latihannya sudah banyak sekali terdapat di medsos dan internet apalagi Youtube sangat banyak sekali orang Korea para gurunya menyebarkan ilmu dengan gratisnya. Kita bisa akses dan belajar kepada mereka langsung dengan native speaker. Di sini, tanpa kursus bisa kok, tinggal rutinitas mengikuti pelajaran mereka. Ucapan dijamin fasih dan mudah diikuti. 

Dalam sesi prsentasi itulah saya ceritakan bagaimana langkah-langkah simpel dan gratis untuk menguasai suatu bahasa asing, yang singkatnya adalah.. 

1. belajar mengenal huruf satu persatu dengan ucapannya langsung dari orang Korea (youtube) 

2. belajar melatih menulis berkali-kali dengan apliasi duolingo.com (belajar bahasa tanpa guru, keren)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun