Mohon tunggu...
kurni halim
kurni halim Mohon Tunggu... mahasiswa

nama saya Moh. Kurnia Halimuzzaki, saya saat ini sedang berkuliah yang masih menempuh disemster 3, hobi saya membaca buku tentang self improvment, self healing dan saya juga suka menuliskan kisah dan pengalaman hidup khususnya diera Gen Z

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Self Healing Dalam Kehidupan Gen Z Pada Gempuran Teknologi Digital Dan AI

29 Juni 2025   22:02 Diperbarui: 29 Juni 2025   22:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

1. Apa Itu Self-Healing?

 
    
Self-healing adalah proses pemulihan emosi, mental,
dan bahkan fisik yang dilakukan secara sadar oleh diri
sendiri. Ini bukan tentang melupakan luka, tapi tentang
memahami dan menerima luka itu, lalu perlahan-lahan
merawatnya.
Bayangkan dirimu seperti taman. Saat cuaca buruk
datang, taman bisa rusak. Tapi dengan perawatan yang
konsisten --- disiram, diberi pupuk, dijaga dari hama ---
taman itu bisa kembali indah. Begitu juga dengan
dirimu.
Self-healing bisa berupa: berbicara dengan diri sendiri,
menulis jurnal, meditasi, berkegiatan positif, hingga
memberi waktu untuk istirahat dari dunia yang terlalu
bising.
Tidak ada cara yang paling benar --- hanya cara yang
paling sesuai untukmu.

2. Kenapa Kita Butuh Pulih?


     Kadang, kita merasa baik-baik saja. Tapi kenapa tetap
merasa kosong atau mudah marah? Karena ada luka
yang belum sembuh. Luka yang kita pendam, abaikan,
atau anggap remeh.
Kita butuh pulih karena:
Luka batin yang tak diobati bisa mempengaruhi
cara kita melihat dunia.
Kita sering menyabotase diri sendiri tanpa sadar.
Emosi yang terpendam bisa jadi ledakan di
waktu yang salah.
Kita tidak akan bisa mencintai orang lain dengan
utuh kalau diri sendiri belum utuh.
Pulih bukan tentang menjadi "baik" menurut orang lain.
Tapi menjadi damai dengan diri sendiri.

3. Jenis-Jenis Luka Batin yang Sering
Terabaikan

      Luka batin tidak selalu terlihat. Tapi ia terasa --- lewat
sikap, pilihan, bahkan diam kita.
Beberapa jenis luka batin yang umum tapi sering tidak
disadari:
1. Penolakan: Rasa tidak diterima oleh orang tua,
pasangan, teman. aku tau itu, rasanya gak enak
dan sakit banget.
2. Pengkhianatan: Dikhianati oleh orang yang
dipercaya bisa meninggalkan luka mendalam.
Dan itu menjadikan kita Overthinking.
3. Ketidakadilan: Saat kita merasa dunia ini tidak
adil sejak kecil.
4. Pengabaian: Saat kebutuhan emosional kita
diabaikan. Merasakan exited sendiri itu juga gak
enak banget.
5. Kehilangan: Kehilangan orang tercinta,
kesempatan, atau bahkan mimpi.Itu akan
membuat kita terus teringat.
Mengenali jenis luka ini bukan untuk menyalahkan, tapi
sebagai langkah pertama untuk menyembuhkannya.

     Terima kasih sudah membaca dan mempercayakan
dirimu pada proses healing ini. Ingat, pulih itu perjalanan
yang butuh kesabaran, cinta pada diri, dan waktu.

Pelan-pelan, terus melangkah. Tidak apa-apa jika harus
berhenti sejenak. Karena selama kamu mau mencoba,
itu sudah sebuah keberanian yang luar biasa.
Semoga e-book ini menjadi teman baik yang selalu
mengingatkan kamu: kamu tidak sendiri, dan kamu
layak untuk bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun