Mohon tunggu...
Kurniawati Hasjanah
Kurniawati Hasjanah Mohon Tunggu... Editor - Profitez de votre journée!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Go where you find peace and feel more alive.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Layangan Putus, Serial Perselingkuhan yang Bikin Kaum Muda Takut Nikah

24 Januari 2022   18:06 Diperbarui: 24 Januari 2022   18:12 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan Serial Layangan Putus - Sumber gambar: Instagram @layanganputus.md.

Konflik perselingkuhan dalam sebuah hubungan percintaan masih menjadi daya tarik utama penonton Indonesia. Maka tak heran jika banyak film Indonesia yang mengangkat tema perselingkuhan. Satu di antaranya serial Layangan Putus.

Layangan Putus yang diperankan oleh Reza Rahadian, Putri Marino, dan Anya Geraldine menjadi serial web viral di Tanah Air saat ini. Serial ini sukses menyedot perhatian kaum ibu-ibu di rumah.

Kisah serial ini secara garis besar menceritakan Aris (Reza Rahadian) memiliki kehidupan yang bahagia dengan istrinya, Kinan (Putri Marino). Namun kehadiran Lidya (Anya Geraldine) merusak rumah tangga Aris.

Setelah menonton serial ini, saya menyadari sosok Kinan menjadi daya tarik tersendiri karena penonton dibuat larut dalam pengembangan karakternya.

Putri Marino begitu menghayati penyampaian pesan melalui dialog dan emosi, tak heran ketika adegan Kinan Layangan Putus tersebar di media sosial. Khususnya adegan "It's My Dream Mas, Not Her!", yang menjadi meme.

Di serial ini, saya menangkap nilai yang bisa diambil untuk kaum perempuan yaitu mempertahankan harga diri. Selain itu, perempuan harus berani bersuara bahkan mengambil langkah keluar dari hubungan yang tidak sehat.

Selain Putri Marino, Reza Rahadian tampil dengan karakter family man. Ia sukses membawakan karakter Aris yang lihat menyembunyikan hubungan gelap.

Tingkah Aris yang berselingkuh dengan Lydia hingga Kinan mengetahuinya membuat penonton terbawa emosi.

Kemudian, serial ini juga menyoroti kondisi psikologis anak ketika orangtuanya berseteru. Cekcok antara Aris dan Kinan jelas berdampak kepada Raya. Hal  ini bisa dilihat melalui adegan ketika anak perempuan tersebut mengirimkan surat kepada bapaknya.

Beda lagi dengan Brandon yang merupakan anak Miranda (Frederika Cull). Hubungan orang tua yang tak harmonis berdampak jelas pada kondisi psikologisnya yang tak bisa mengontrol emosi.

Dengan jalan cerita mengangkat isu perselingkuhan dibawakan dengan apik oleh pemain, serial Layangan Putus terasa begitu dekat dengan realitas. Bahkan, hal ini memicu kaum istri menjadi was-was dengan suaminya. Begitu pula suami yang resah dicurigai istrinya.

Viralnya serial ini juga membuat kaum muda yang belum menikah berpikir ulang saat akan menapaki kehidupan barunya. Beberapa teman lelaki saya curhat jika tak mau rumah tangganya kelak seperti Layangan Putus, ada juga teman perempuan saya yang justru mempertanyakan kepercayaannya kepada calon suami yang memiliki banyak teman perempuan di luar sana.

Melansir Healthline, rasa takut terhadap pernikahan itu biasa disebut Gamofobia. Fobia merupakan perasaan takut secara berlebihan akan suatu hal yang sebetulnya tidak berbahaya. Kamu hanya dibuat cemas akan sesuatu tersebut. 

Untuk mengatasi hal ini, biasanya saya menyarankan teman untuk terbuka kepada pasangannya dan mendiskusikan hal tersebut. Ingat saja, kunci keharmonisan berhubungan yang terpenting adanya komunikasi dan keterbukaan. 

Selain itu, kaum perempuan juga harus diwaraskan pikiranya meskipun begitu rumit. Kaum perempuan yang bahagia akan dengan riang dan lapang dada menemani setiap langkah pasangan dan perkembangan anak. Tentu juga berlaku dengan keadaan sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun