Mohon tunggu...
Kurnia AnisyaMaharani
Kurnia AnisyaMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - PAI A2 IAIN JEMBER

hidup ini sekali, jangan sia siakan waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AQIDAH AKHLAK

20 Juni 2021   10:37 Diperbarui: 20 Juni 2021   11:39 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahan ajar adalah sikap maupun kreativitas yang harus dicontoh seorang peserta didik dan segala sesuatu pengetahuan untuk mencapai yang pertama dan yang kedua kompetensi dasar. kompetensi inti yang diharapkan dalam dunia pendidikan.  Pendidikan ialah terencana dan usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual akeagamaan. Usaha untuk meningkatkan kualitas Pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang dapat terlaksana dan mencapai hasil yang optimal apabila dimbing dan dibina oleh guru yang profesional dan proses pembelajarannya dalamMsuasana kelas yang kondusif.

Bahan ajar yaitu segala bentuk baik fisik maupun non fisik, baik materi ataupun material, tidakMtertulis dan tertulis yang dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran dikelas. Jenis – jenis materi pembelajaran dapat terdiriMdari pengetahuan ( fakta, konsep, prinsip, prosedur) dan keterampilan, sikap atau nilai. Ada beberapa macam jenisMbahan ajar yang digunakan, diantaranya, handout, modul, foto, gambar, audio dan visualUsahaMuntuk menambah mutu pembelajaran pada dasarnya yaitu perpaduanMdalam proses belajar mengajar, tidak hanya penerapan dan pemilihan strategi yang benar atau tepat, tetapiMada juga hal-hak yang harus diperhatikan salah satunya adalah mencapai targer yang sesuaiMdengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkanMdan menyajikan proses pembelajaran agar hasil yang didapatkan maximal.

Pembelajaran Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan ilmu tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki ketakwaan dan keimanan yangMkuat dan kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada. Oleh karena itu guru kelas dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sedemikian mungkin agar tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlak dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.

Pengembangan akanselalu berkesinambungan dengan kurikulum karena bagian penting kurikulum yang paling diutamakan adalah bahan ajar. Pendidik berperan sebagai seseorang yang mendampingi peserta didik untuk mendapatkan kompetensi dan tujuansehingga pendidik memiliki kewajiban untuk mempsiapkan hal-hal yang perlu disiapkan salah satunya adalah menyusun bahan ajar. Menyusun bahan ajar seorang pendidik harus mengetahui terlebih dahulu prinsip-prinsip yang telah ditentukan dalam pengembangan bahan ajar, sehingga bahanMajar yang telah ada dapat memperlancar padaMsaat proses pembelajaran sehingga membuat bahanMajar yang telah ada dapat berfungsi secara optimal.Akidah AkhlaqMadalah salah satu dari sekian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang membahas salah satunya adalah rukunMIman yang dikaitkan pada penghayatan dan pengenalan terhadap Al-asma’ ul-husna, sehingga menciptakan suasana pembiasaan serta keteladanan pada saat mengamalkan adab Islami dan Akhlaq terpuji melalui pemberian contoh-contoh perilaky dan memberitahu tentang bagaimana cara mengamalkannya pada saat kehidupan sehari-hari.

Pengertian BahanMAjar yaitu terdiriMdari dua kata yaitu “bahan” dan “Ajar”. BahanMmerupakan sesuatu yang dapat digunakan dan dibutuhkan untuk tujuan yang sesuai, salahMsatu contohnya adalah dipergunakan untuk pegangan atau pedoman pada saat pembelajaran. MenurutMSubject centered teaching adalah keberhasilan proses pembelajaran ditentukan padaMsaat proses pembelajaran ditetapkan ketika diukur dari banyaknya siswa yang mampu menguasai materi kurikulum.

Sedangkan ajar adalah arahanMyang diperuntukan kepada seorang sehingga ditiru dan diketahui. Jadi kesimpulanMdari pengertian diatas yaitu, bahan ajar merupakan bentukMbahan yang digunakan untuk membantu seorang pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.[1 

MenurutMUmar Hamalik tentang pengertian Bahan ajar yaitu bagian yang penting dalamMproses belajar mengajar yang mempunyai kedudukanMyang menentukan keberhasilan belajar mengajar  yang berkesinambungan dengan terwujudnya tujuan pembelajaran yang juga menentukan kegiatan-kegiatan pada saat proses pembelajaran. Oleh sebab itu bahan yang digunakan pada saat pembelajaran perlu memiliki pertimbangan secara teliti. (Hamalik, 2002: 139).Pengertian lainMdari Mintowati yaitu, BukuNajar merupakan salah satu bagian dari keberhasilan proses pembelajaran. BukuMAjar yag dibuat secara berrurutan akanMmempermudah seorang peserta didik dalam materi, sehingga dapat terwujudnya atau tercapainya tujuan pembelajaran. OlehMsebab itu, Buku Ajar dibuat secara terstruktur, sistematis, dicerna, menarik,Maspek keterbacaan tinggi, mudah dicerna danMmematuhi penulisan yang berlaku.Buku ajarMmerupakan sebuah karya tulis yang dikemas menjadi buku yang digunakan untuk seorang pendidik padaMsaat proses pembelajaran ( Lubis,2004)

BahanMajarMadalahMmateri yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standarMkompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi danMkompetensi dasar

Dari berbagai pengertian tentang bahan ajar, dapat diambil satu pengertian secara menyeluruh bahwa bahanMajar merupakan seperangkatMmateri yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yangMmemungkinkan siswa untuk belajar. Sedangkan pengembangan bahan ajar merupakan upaya penyusunan bahan ajar baik yang berupaMbahan tertulisMmaupun tidak tertulis oleh guru untuk menunjang kegiatanMbelajar mengajar di kelas.

DalamMpengembangan bahanMajar haruslah mengacu pada prinsip-prinsip dalam pengembangannya. Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dariMyang kongkret untuk memahami yang abstrak, dariMyang mudah untuk memahami yang sulit,  harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi umpanMbalik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik.

Sedangkan dalam hal perkembanganMsiswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembanganMsiswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajarMyang baik adalah bahan ajar yang sangat berfungsiMsecara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkinMdapat dimengerti dan difahami olehMpeserta didik bukan malah sebaliknya membuat siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang piawai dalam mengemasnya.

Kegiatan belajar mengajar perlu diciptakan yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal. Untuk itu penggunaan bahan ajar yang mudah dipahami dan didukung variasiMstrategi pembelajaran sangat ditekankan agar perbedaan kecenderungan yang ada pada siswa dapat diakomodasi. Selain itu kegiatanMpembelajaran mestinya dirancang tidak hanya berlangsung di ruang kelas, namun yang dapatMdilakukan di luar kelas. Sebab kegiatan belajar yang hanya di kelas boleh jadi hanya dapat mengoptimalkan potensi siswa tertentu dan tidak bagi siswa yang lain. Kegiatan pembelajaran untuk siswa berkemampuanMsedang tentu berbeda dengan siswa yang berkemampuan pandai

Bagi siswa yangMberkemampuan tinggi misalnya, tidak cukup hanya menerima materi pelajaran di kelas. Sebaliknya bagi siswa yang berkemampuan di bawahMrata-rata perlu ada perlakuan khusus agar tidak ketinggalan siswa yang lain. Karena itu perlu ada kegiatan remediasi yang memungkinkan mereka mengejar ketertingalan dari siswa yang lain.Untuk itu merekaMperlu diberi kesempatan mengembangkan materi melalui penugasan atau modul untuk memperkaya bahan ajar yang selalu berkembang.[1]

Bahan pengajaranMmerupakan bagian yang penting dalamMproses belajar mengajar, yang berkaitan ketercapaian tujuan pengajaran yangMmenempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar mengajar, sertaMmenentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Karena itu,Mperencanaan bahan pengajaran perlu mendapat pertimbangan secara cermat.

BahanMpengajaran bukan semata-mata berarti semua uraian yang tertera dalam buku sumber atau sumber tercetak lainnya, melainkan memiliki klasifikasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi itulah, kemudian guru memilih bahan yang mana yang akan disajikan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagai kerangkaMacuan, bahanMpengajaran umumnya diklasifikasikan dalam tiga bidang, yakni: pengetahuan, ketrampilan,Mdan afektif. Hal ini sesuaiPdengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

Proses kegiatan belajar mengajar guru mempunyai wewenang dalam meningkatkan proses pembelajaran jadi sebelum melaksanakan proses pembelajaran maka guru berkewajiban membuat, menyusun dan harus menekankan pada pengembangan kompetensi setiap individu,menyediakan materi pembelajaran (instructional materials), materiPatau bahan ajarMmerupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar[3]KriteriaPpokok pemilihanMbahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Dengan kataMlain, pemilihanMbahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru disatu pihakMdan harus dipelajari siswa dilain pihakMhendaknya berisikan materi atauMbahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainyaMstandar kompetensi dan kompetensi dasar.

Menurut S. Nasution bahwa bahanMajar atauMmateri pelajaran yang harus diajarkan merupakan suatu masalah yang semakin lama menimbulkan dampak sulit. Sebabnya pertama, bahan pelajaran cepat bertambah luas karena ekplosi ilmu pengetahuan, tak ada lagi manusia yang menguasai seluruh ilmu pengetahuan, maka dari itu perlu diadakan pemilihan tentang apaMyang perlu diajarkan. Kedua, belumMada kriteria yang pasti tentang bahan apa yang perlu diajarkan juga belum ada cara tentang mengorganisasi kurikulum yang dapat diterima oleh semua. Ketiga, mata pelajaran tradisionalMtidak lagi memadai. Timbul pula tujuan-tujuan yang baru dianggap perlu dimasukkan dalam kurikulum sehingga memberatkan beban belajar siswa[4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun