Mohon tunggu...
Kurnia AnisyaMaharani
Kurnia AnisyaMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - PAI A2 IAIN JEMBER

hidup ini sekali, jangan sia siakan waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AQIDAH AKHLAK

20 Juni 2021   10:37 Diperbarui: 20 Juni 2021   11:39 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan belajar mengajar perlu diciptakan yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal. Untuk itu penggunaan bahan ajar yang mudah dipahami dan didukung variasiMstrategi pembelajaran sangat ditekankan agar perbedaan kecenderungan yang ada pada siswa dapat diakomodasi. Selain itu kegiatanMpembelajaran mestinya dirancang tidak hanya berlangsung di ruang kelas, namun yang dapatMdilakukan di luar kelas. Sebab kegiatan belajar yang hanya di kelas boleh jadi hanya dapat mengoptimalkan potensi siswa tertentu dan tidak bagi siswa yang lain. Kegiatan pembelajaran untuk siswa berkemampuanMsedang tentu berbeda dengan siswa yang berkemampuan pandai

Bagi siswa yangMberkemampuan tinggi misalnya, tidak cukup hanya menerima materi pelajaran di kelas. Sebaliknya bagi siswa yang berkemampuan di bawahMrata-rata perlu ada perlakuan khusus agar tidak ketinggalan siswa yang lain. Karena itu perlu ada kegiatan remediasi yang memungkinkan mereka mengejar ketertingalan dari siswa yang lain.Untuk itu merekaMperlu diberi kesempatan mengembangkan materi melalui penugasan atau modul untuk memperkaya bahan ajar yang selalu berkembang.[1]

Bahan pengajaranMmerupakan bagian yang penting dalamMproses belajar mengajar, yang berkaitan ketercapaian tujuan pengajaran yangMmenempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar mengajar, sertaMmenentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Karena itu,Mperencanaan bahan pengajaran perlu mendapat pertimbangan secara cermat.

BahanMpengajaran bukan semata-mata berarti semua uraian yang tertera dalam buku sumber atau sumber tercetak lainnya, melainkan memiliki klasifikasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi itulah, kemudian guru memilih bahan yang mana yang akan disajikan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagai kerangkaMacuan, bahanMpengajaran umumnya diklasifikasikan dalam tiga bidang, yakni: pengetahuan, ketrampilan,Mdan afektif. Hal ini sesuaiPdengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

Proses kegiatan belajar mengajar guru mempunyai wewenang dalam meningkatkan proses pembelajaran jadi sebelum melaksanakan proses pembelajaran maka guru berkewajiban membuat, menyusun dan harus menekankan pada pengembangan kompetensi setiap individu,menyediakan materi pembelajaran (instructional materials), materiPatau bahan ajarMmerupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar[3]KriteriaPpokok pemilihanMbahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Dengan kataMlain, pemilihanMbahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru disatu pihakMdan harus dipelajari siswa dilain pihakMhendaknya berisikan materi atauMbahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainyaMstandar kompetensi dan kompetensi dasar.

Menurut S. Nasution bahwa bahanMajar atauMmateri pelajaran yang harus diajarkan merupakan suatu masalah yang semakin lama menimbulkan dampak sulit. Sebabnya pertama, bahan pelajaran cepat bertambah luas karena ekplosi ilmu pengetahuan, tak ada lagi manusia yang menguasai seluruh ilmu pengetahuan, maka dari itu perlu diadakan pemilihan tentang apaMyang perlu diajarkan. Kedua, belumMada kriteria yang pasti tentang bahan apa yang perlu diajarkan juga belum ada cara tentang mengorganisasi kurikulum yang dapat diterima oleh semua. Ketiga, mata pelajaran tradisionalMtidak lagi memadai. Timbul pula tujuan-tujuan yang baru dianggap perlu dimasukkan dalam kurikulum sehingga memberatkan beban belajar siswa[4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun