Menyajikan kopi lokal Malang adalah bentuk partisipasi  Kedai Kopi Tjap Giling dalam program Malang Sejuta Kopi. Handoko menuturkan bahwa Kedai Kopi Tjap Giling menyediakan kopi lokal antara lain Robusta Dampit, Arjuna (Robusta dan Arabica). Tersedia juga kopi dari Sumatera hingga Papua. Tercatat kopi dari Aceh, Batak Tolu, Jawa Ijen, Bali Kintamani, Arabica Timor dan Wamena dapat dibeli di  Kedai Kopi Tjap Giling.
Menurut Handoko, menu di Kedai Kopi Tjap Giling yang laris adalah es susu kopi kane (enam belas ribu rupiah). Bahannya dari susu fresh milk dan kopi espresso, untuk pemanis digunakan susu kental manis, lalu di mix. Ini sedang hits.
Untuk camilan yang khas adalah tahu kiwalan, tahu yang dibalik seharga tujuh ribu rupiah.
Siang itu, saya memesan kopi tubruk dengan sedikit gula. Camilannya tahu kiwalan. Menikmatinya sembari mendengarkan siaran radio yang sedang mengudarakan tembang kenangan. Sesekali membaca  buku 50 Tempat Ngopi Paling Asyik se-Jabodetabek dan 20 Tahun No Man's Land, Konsistensi di Skena Skinheads dan Punk, yang tersedia di atas tivi.. Suasana belum terlalu ramai.(12/4/2018)
Bertemu Amelia Permata Putri (23), staf Pusat Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan Biro Kemahasiswaan Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan Universitas Ma Chung. Dia datang bersama sahabatnya, Xenia Octavia (33).
"Saya penasaran dengan rasa kopinya karena pengalaman saya meskipun kopinya jenis sama tapi beda hasta barista akan menghasilkan kopi yang berbeda.  Selain itu pengambilan konsep ngopi seperti  di rumah membuat saya tertarik  untuk datang kembali ke Kedai Kopi Tjap Giling," cerita Amelia. Awalnya ia mengenal Kedai Kopi Tjap Giling dari kawannya. "Saya mendapat rekomendasi dari teman saya yang memang paham dan berkecimpung di perkopian sehingga begitu ada kesemputan saya langsung datang mencoba ke kedai tersebut," imbuh Amelia.
Saat pertama datang, Amelia memesan kopi susu tubruk dan sejak saat itu menu tersebut paling sering dipesannya. Amelia lupa sudah  berapa kali ke Kedai Kopi Tjap Giling. Menurutnya ia sering berkunjung ke Kedai Kopi Tjap Giling mulai sekitar pertengahan Februari tahun ini, minimal dua atau tiga kali dalam seminggu.
Amelia Permata Putri menambahkan bahwa tempat dan kursi atau furniture yang terkesan tua atau vintage, membuatnya terkesan. "Saya sangat menyukai bau rumah tua dan tempat duduk santai serta musik dari radio lama, ditambah dengan aroma kopi yang beruap saat diseduh. Hal itu yang mngingatkan saya kepada mama saya. Mama saya tinggal di rumah tua, selalu suka duduk di kursi ruang tamu sambil mendengarkan musik dari radio lama saat ngopi pagi atau sore hari. Jadi hal tersebutlah yang amat berkesan untuk saya".