Sejak kapan Bapak bertemu dengan tim dari Yensen Project?
Pertama kali bertemu di Klenteng Gudo Jombang. Pertemuan berikutnya bulan Februari 2012 di Hotel Majapahit Surabaya.
Kenapa Bapak tertarik bergabung dengan Yensen Project?
Saya tertarik bergabung dengan Yensen Project pimpinan Abah Novi ( Bapak H.Novi Rahardjo, S. STP, Msi, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mojokerto (kini Staf Ahli di Pemkot Mojokerto) karena memiliki cita-cita yang sama yaitu agar wayang potehi bisa diakui menjadi 100 persen budaya Indonesia.
Setelah bergabung dengan Yensen Project, wayang potehi kami bisa tampil di balai desa atau rumah penduduk. Kesejahteraan hidup lebih terjamin.
Kami dikontrakkan rumah di Jl. Tengger, Wates Kota Mojokerto, selama pentas silaturahmi ini. Jaminan kesehatan juga terjamin. Bersama tim Yensen Project, selama bulan Desember ini, kami sudah pentas di beberapa kali antara lain saat peresmian Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mojokerto, Ultah Pak Yensen di Jl.Kartini 27 Kota Mojokerto, Balai Desa Prabon RT 1 RW 8 Kecamatan Kesamben Jombang, Desa Blimbing Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Dusun Kedondong RT 2 RW 3 Desa Blimbing Kecamatan Kesamben Jombang.
Lakon apa yang Bapak tampilkan saat pentas dari desa ke desa?
Kera sakti atau Sun Go Kong.
 Kenapa lakon Sun Go Kong?
Karena lakon tersebut sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelumnya kan sudah pernah disiarkan secara bersambung di televisi.
Apakah Bapak menemukan hal menarik selama pentas dari desa ke desa?