Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Damai dari Balai RW 1 Desa Kebonagung

11 Januari 2018   14:38 Diperbarui: 13 Januari 2018   00:25 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan Damai dari Balai RW 1 Desa Kebonagung

Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih, S.Si (Gereja Kristen Jawi Wetan Kebonagung) menjadi pelayan firman. Perayaan Natal bersama Ikatan Keluarga Kristiani (IK3) RW 1 Magersari Utara Desa Kebonagung, mengambil tema Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintahkan Dalam Hatimu(Kolose 3: 15a).Senin, 8/1/2018. Dokumentasi foto: Bapak M.E. Kakok Kurniantono.

"Kami menilai kehidupan beragama di Kecamatan Pakisaji sangat harmonis. Tak ada yang menyinggung agama lain. Umat Islam merayakan Hari Raya, umat Kristen merayakan Natal, umat Hindu demikian juga menjalankan ibadahnya", demikianBapak Hari Krispriyanto, Camat Pakisaji (2015, kini bertugas sebagai Camat Pagak) dalam  Dialog Lintas Agama di Pendopo Desa Kebonagung (Sabtu, 14/11/2015). 

Dialog Lintas Agama diadakan oleh Pemerintah Desa Kebonagung bekerja sama dengan GKI Kebonagung, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Malang dan Badan Pekerja Majelis Klasis GKI Klasis Madiun. Sekitar 100 orang hadir dalam forum tersebut.(baca selanjutnya)

21272863-10159103520795012-5968425338076870032-o-5a58ef8c5e1373336a5ce192.jpg
21272863-10159103520795012-5968425338076870032-o-5a58ef8c5e1373336a5ce192.jpg
Mural di Gang L Desa Kebonagung. Dokumentasi Abdul Malik

Dua tahun berselang, pesan damai kembali berpendar dari Balai RW 1 Desa Kebonagung. Ikatan Keluarga Kristiani (IK3) RW 1 Magersari Utara Desa Kebonagung menghelat Perayaan Natal Bersama.(Senin, 8/1/2018).Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih, S.Si (Greja Kristen Jawi Wetan Kebonagung) menjadi pelayan firman. 

Perayaan Natal bersama mengambil tema Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintahkan Dalam Hatimu(Kolose 3: 15a). Merujuk pada Kolose 3:15 (TB) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah. Ibu Pendeta Tri Kridaningsih berpesan agar kita, "Meneladani apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang hadir di dunia sehingga manusia memperoleh hidup damai.Damai yang telah kita terima bukanlah untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dunia di sekitar kita."

Beberapa menit setelah Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih memulai firman,  listrik di Balai RW 01 dan Perumahan Magersari Utara padam.Sekitar 100 orang yang hadir pun bergantian, sambung menyambung menyalakan lilin yang memang disediakan panitia.Suasana benar-benar syahdu. Puji Tuhan beberapa menit kemudian listrik menyala.

26232892-10159698987980012-9181279004891215588-o-5a5748bb5e13731c2073e822.jpg
26232892-10159698987980012-9181279004891215588-o-5a5748bb5e13731c2073e822.jpg
Dalam menyampaikan firman, Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih, alumnus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga angkatan tahun 2001, lebih kerap interaktif dengan peserta yang hadir."Bapak Ibu, adik-adik yang hadir malam ini di Balai RW 1, selama delapan hari dari tahun baru, apakah yang patut disyukuri?". Beberapa Bapak dan Ibu pun menyampaikan kesan-kesannya dengan antusias, meskipun listrik padam.

Tak cukup disitu, Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih, kelahiran Lumajang, 17 Oktober 1980, membagi potongan kertas ukuran kecil berwarna kuning kepada peserta."Mohon ditulis bagaimana resep damai menurut Bapak, Ibu, adik-adik". Sontak semua peserta menulis resep damai. Sebagian menunggu giliran bolpoin sambil merenung. Setelah rampung, kertas dipindahtangankan ke peserta disampingnya. Saling bersambung. 

26677924-10159699341645012-9108174993318527071-o-5a5748735e137323e15d0f03.jpg
26677924-10159699341645012-9108174993318527071-o-5a5748735e137323e15d0f03.jpg
Beberapa peserta mendapat kesempatan membacakan resep damai yang diterimanya, entah siapa yang menulis karena memang tiap kertas tak ada nama penulis resep damai.  Sebagai penutup, Ibu Pendeta Tri Kridhaningsih menuturkan resep damai. "Masing-masing orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam Mewujudkan damai itu. Damai adalah untuk semua orang, damai adalah untuk dunia ini.Dan ingatlah untuk terus bersyukur karena itu juga menjadi kunci untuk hidup damai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun