Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penghargaan Seni dan Pentingnya "Database" Seni Budaya

9 November 2015   09:40 Diperbarui: 10 November 2015   16:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Tertulis Akan Abadi Yang Terucap Akan Hilang Bersama Angin

(Scripta manent verba polent)

Dalam sebuah kesempatan berdiskusi dengan Moehammad Sinwan di Sanggar Teater Ideot, saya pernah mengatakan bahwa seniman di Malang memiliki potensi yang luar biasa namun kalau tidak ada yang menulis lalu bagaimana cara mendokumentasikannya? Bagaimana publik mengenalnya? Akhirnya Lek Boss, panggilan akrabnya, bersedia untuk wawancara. Hasil wawancara dimuat Majalah Kidung Dewan Kesenian Jawa Timur edisi 27/2014 dengan judul Saya Masih Percaya dengan Teater Realis. Majalah Kidung dan Majalah Sastra Suluk Dewan Kesenian Jatim adalah dua media yang cukup efektif sebagai pencatatan karya dan dokumentasi sosok seniman di Jawa Timur.Dan kitapun sama-sama mengetahui, Moehammad Sinwan mendapat anugerah Penghargaan Seniman Jawa Timur 2014 untuk Kategori Seniman Teater.

Database Seni Budaya

Penghargaan Seniman Jawa Timur adalah salah satu peristiwa budaya yang memunculkan kesadaran betapa pentingnya database seni budaya. Itulah salah satu alasan kenapa saya menulis rutin di Ruang Sastra dan Budaya Malang Post, mulai November 2013. Saya bertemu dan mencatat banyak seniman di Malang Raya. Ada seniman yang semestinya layak mendapat Penghargaan Seniman Jawa Timur, namun belum juga dapat. Salah satu contoh, Buang Sabar Arif, tokoh ludruk, pemeran Sakerah, beralamat di Dusun Krapyak Jaya RT 18 RW 4 Desa Krebetsenggrong Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.Saya telah menuliskan di Malang Post dengan tajuk Sakerah Dari Malang Selatan. Seniman lain, Mbah Kadam, tokoh ludruk Marhaen, kelompok ludruk yang kerap diundang Presiden Soekarno ke Istana Negara. ( Mbah Kadam, Maestro Ludruk Yang Bersahaja, Malang Post, Minggu, 3/8.2014)

Masih banyak seniman di Malang Raya yang masih belum sempat saya tulis, antara lain: Ki Supatman, tokoh macapat malangan, Mbah Munawi, tokoh tari topeng malangan Gunung Sari, Mbah Yono, tokoh ludruk guru Cak Kartolo; Djiono Bardjo, tokoh tari topeng dan pimpinan Sanggar Tari Topeng Galuh Candra Kirana, Jambuwer, Kromengan Kabupaten Malang; Mbah Yem, pelestari wayang krucil di dusun Wiloso, Gondowangi, Wagir Kabupaten Malang. Lebih sedih lagi, satu persatu seniman terbaik di Malang Raya berpulang sebelum saya sempat mendokumentasikannya. Semoga kesadaran menulis dan mendokumentasikan sosok dan karya seniman bertumbuh subur. Kritikus seni yang berwibawa juga dibutuhkan oleh dunia seni budaya di Malang Raya. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bambang Adrian Wenzel yang rutin mempublikasikan database seniman di salah satu media cetak di Malang.

Seniman yang segar bugar sehat wal afiat dan masih eksis berkarya juga berlimpah di Malang Raya. Banyak yang layak untuk mendapatkan Penghargaan Seniman dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jika sosok dan profil seniman-seniman tersebut ditulis tiap ahad, membutuhkan durasi waktu lebih dari setahun.

Ada rasa girang dalam hati ketika mendapat kabar bahwa Bupati Malang, DR Rendra Kresna memberikan Penghargaan Satya Dharma Budaya kepada lima seniman dalam perhelatan Pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Malang di Pendopo Kabupaten Malang (17/9/2015). Bagaimana dengan Pemerintah Kota Malang dan Pemerintah Kota Batu? Semoga segera menyusul. Lebih menarik jika Penghargaan Seniman (dan Tali asih Seniman) di Malang Raya dimasukkan dalam Perda sehingga siapapun Kepala Daerah nantinya yang menjabat, kegiatan Penghargaan Seniman dan Tali asih Seniman tetap berlangsung.

Mekanisme Penghargaan Seniman

Di tahun-tahun awal Penghargaan Seniman Jatim, dewan kesenian di daerah mendapat kiriman formulir dan boleh mengusulkan sejumlah nama kepada Dewan Kesenian Jatim. Nama-nama yang masuk akan diseleksi oleh Dewan Kesenian Jatim lewat Tim Juri Independen (tahun ini berjumlah 15 orang). Tahun ini pelaksanaan Penghargaan Seniman Jatim ditangani oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan info dari Rangga Bisma Aditya, Sekretaris Dewan Kesenian Jawa Timur, tahun 2016, Dewan Kesenian Jatim akan meminta dewan kesenian daerah di Jawa Timur untuk mengajukan nominasi nama seniman penerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Formulir yang dikirim Dewan Kesenian Jatim, selain memuat nama dan alamat lengkap, juga mencantumkan data latar belakang aktivitas seni budaya, riwayat kekaryaan dan keterangan tentang profesi kesenian. Informasi yang terhimpun akhirnya menjadi sebuah database seniman Jawa Timur yang sangat berharga. Paling tidak data tersebut dapat menjawab pertanyaan: Berapa jumlah seniman di Jawa Timur? Data tersebut terkoneksi dengan program tali asih seniman Jawa Timur, Asuransi Kesehatan Seniman Jawa Timur dan program lain terkait seni budaya di Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun