Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Zaman Sekarang, Justru Oli Mineral (Merek Tertentu) Lebih Menjamin Bebas Kerak daripada Oli Full Sintetik

22 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 22 Februari 2023   06:05 3456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oli full sintetik dan HDEO by kupasotomotif

Mungkin sering dengar rekomendasi bahwa kalau mau oli terbaik sebaiknya pakai oli full sintetik?

Kita juga sering diberi tahu bahwa oli mineral itu tidak tahan lama, mudah rusak dan bisa menyebabkan lumpur di ruang oli. Sayangnya itu adalah ilmu masa lalu yang sudah kadaluarsa. Bukan berarti kualitas oli mineral jadi makin meningkat, tapi yang terjadi sebaliknya, oli full sintetik jadi turun kualitasnya.

Penulis bisa kutipkan dari pabrik pabrik oli ternama atau dari pakar pakarnya, tapi kita bisa cek sendiri melalui material safety datasheet dari oli yang bersangkutan. Merek oli mesin yang credibel pasti akan menyediakan MSDS dari produk oli yang ia punya. Penulis contohkan produk dari Motul eco-clean 0W-20:

msds oli motul by motul
msds oli motul by motul

Terlihat bahwa pada data keluaran Agustus 2022, 50 sampai 100 persen kandungan dari oli motul eco-clean 0W-20 adalah distillates petroleum hydrotreated heavy paraffinic. Yang perlu diperhatikan adalah tulisan hydrotreated. Berdasar penggolongan oli pada umumnya, hydrotreated termasuk pada oli mineral grup 2. Lebih lengkapnya:
  • Oli mineral grup 1 = solvent refined
  • Oli mineral grup 2 = hydrotreated
  • Oli mineral grup 3 = hydrocracked
  • Oli sintetik grup 4 = PAO / polyalphaolefin
  • Oli sintetik grup 5 = polyolester, diester, PAG, silicon, dll.

Oli mobil atau motor tipe sintetik masa lalu biasanya menggunakan bahan PAO, namun semenjak menangnya Castrol di pengadilan melawan Mobil di tahun 1990an, oli sintetik sudah mulai tidak lagi menggunakan bahan PAO. Bahkan sekarang ada pula oli yang dilabeli full sintetik yang menggunakan bahan oli mineral grup 2. Berikut beberapa contohnya:

msds oli chevron by chevron
msds oli chevron by chevron

msds oli exxonmobil by exxonmobil
msds oli exxonmobil by exxonmobil

Jadi sekarang ini sebenarnya perbedaan antara oli mineral dengan oli sintetik sudah tidak ada.  Karena baik oli mineral ataupun sintetik sebenarnya sama sama pakai bahan oli mineral juga. Memang ada pengecualian, masih ada yang menggunakan PAO atau ester, tapi biasanya sudah tidak 100% lagi, mungkin cuma 30% atau bahkan kurang.

Lalu bagaimana dengan kerak? Nah untuk ini kita perlu membedakan antara kemampuan oli yang tidak mudah menimbulkan kerak dan kemampuan oli untuk bisa membersihkan kerak. Menurut Noria, lewat machinerylubrication.com, sifat terhadap kerak ini pembagiannya tidak antara mineral dan sintetik tapi antara oli grup 1 dengan oli grup 2, 3 dan 4.

Oli grup 1 merupakan oli dengan teknologi yang paling lama. Oli grup 1 sering dianggap oli yang buruk karena banyak kandungan pengotornya. Tapi justru karena pengotornya ini, terutama dari bahan aromatiknya, oli grup 1 mempunyai keunggulan, yaitu sifat solvency yang baik. 

Solvency itu mempengaruhi daya pelarutan baik dari aditif yang ditambahkan ke oli mesin maupun kotoran yang yang dihasilkan pada asat mesin berjalan. Solvency ini juga erat hubungannya dengan daya pelicin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun