Mohon tunggu...
Kuntoro Boga
Kuntoro Boga Mohon Tunggu... Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Kementerian Pertanian

Kuntoro Boga Andri. Alumnus IPB 1998, gelar Magister (2004) dan Doktor (2007) dari Saga dan Kagoshima University, Jepang. Peneliti Utama LIPI (2017) dan pernah sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (2016-2018), Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (2018), sebelumnya Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan (2018-2024), dan Kepala Pusat BSIP Perkebunan (2024-2025). Sejak 25 Maret 2025 menjabat Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Kementan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Modernisasi Pertanian untuk Kesejahteraan dan Keberlanjutan

13 Februari 2025   11:21 Diperbarui: 14 Februari 2025   14:59 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pemanfaatan lahan secara optimal merupakan bagian dari modernisasi untuk kesejahteraan (Sumber: Kutoro Boga)

Indonesia berada di titik krusial dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan dinamika ekonomi yang semakin kompleks. Ketahanan pangan dan energi menjadi prioritas utama, tetapi tekanan ini juga membuka peluang besar bagi modernisasi sektor agraris. 

Transformasi ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Modernisasi pertanian menjadi langkah strategis untuk menciptakan sektor agraris yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan.

Ke depan, pemanfaatan inovasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan precision agriculture membawa angin perubahan dalam pengelolaan pertanian. 

Teknologi ini memungkinkan petani mengelola lahan dengan presisi, meningkatkan hasil panen, serta mengurangi pemborosan sumber daya. Pendekatan bioekonomi juga memberikan nilai tambah dengan mengintegrasikan hasil pertanian ke dalam sektor energi dan lingkungan, menciptakan sinergi antara ketahanan pangan dan keberlanjutan.

Namun, modernisasi tidak hanya berbicara tentang teknologi. Pemberdayaan manusia menjadi inti dari keberlanjutan. Pemerintah melalui Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015--2045 telah merancang program pelatihan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas petani untuk membentuk generasi petani muda yang adaptif dan inovatif. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi menjadi fondasi transformasi ini. 

Dengan pendekatan menyeluruh, Indonesia berpeluang meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi ketergantungan impor, dan mengambil peran penting dalam pengembangan energi hijau global.

Foto prosesing buah jeruk di Jepag yang meningkatkan nilai tambah produk (Sumber: Kuntoro Boga)
Foto prosesing buah jeruk di Jepag yang meningkatkan nilai tambah produk (Sumber: Kuntoro Boga)

Belajar dari Negara Maju

Inovasi teknologi pertanian negara maju seperti Jepang menjadi sumber inspirasi yang signifikan bagi upaya modernisasi sektor agraris Indonesia. Jepang telah sukses mengadopsi teknologi seperti smart farming, yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memantau kondisi tanaman secara langsung, serta robot pertanian yang mampu menanam dan memanen dengan tingkat presisi tinggi. 

Selain itu, teknologi seperti polimer transparan untuk meningkatkan efisiensi air dan energi surya memberikan solusi praktis yang relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia. 

Di daerah perkotaan, pendekatan pertanian tanpa lahan, seperti hidroponik dan akuaponik, membuka peluang besar untuk memaksimalkan produktivitas di tengah keterbatasan ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun