Mohon tunggu...
Kuncoro
Kuncoro Mohon Tunggu... Saya adalah Pecinta Travel

Menulis adalah pekerjaan mudah yang tidak dapat dilakukan oleh semua orang, namun percayalah dengan membuat tulisan demi tulisan maka akan melahirkan tulisan yang bermanfaat dan menjadi penulis yang handal, Salam ....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Akankah Ekonomi Indonesia Kembali Menjadi Macan Asia?

8 September 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:45 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era tahun 1990 an, perekonomian Indonesia pernah disebut-sebut sebagai salah satu macan asia dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7% / tahun.

Namun pada pertengahan tahun 1997 badai krisis ekonomi melanda Indonesia dan sebagian beberapa negara dikawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Berbagai faktor mempengaruhi krisis ekonomi tersebut baik faktor eksternal dan faktor internal.

Akibat dari badai krisis tersebut secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1997 merosot tajam menjadi 4,9% bahkan sampai minus 17,13% pada triwulan III tahun 1998.

Indonesia telah beberapa kali mengalami dampak krisis yaitu tahun 1997, 2008 dan 2011.

Fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat dan didukung oleh semangat reformasi disegala bidang membuat Indonesia mampu segera keluar dari badai krisis ekonomi pada tahun 1997/1998 dan mampu bertahan dari berbagai badai krisis tahun 2008 dan krisis global saat ini yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruh mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dikawasan Asia.
Akankah Indonesia kembali menjadi Macan Asia di bidang Ekonomi dimasa yang akan datang?

Sejumlah lembaga institusi bergengsi dunia kini mulai memandang Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi dimasa datang. Morgan Stanley mengusulkan Indonesia pada BRIC. BRIC merujuk pada empat negara calon ekonomi dunia pada 2020 yang merupakan akronim dari nama Brazil, Rusia, India China. Morgan Stanley mengusulkan nama Indonesia pada BRIC menjadi BRICI (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia) karena PDB Indonesia diperkirakan mencapai US$ 800 miliar dalam lima tahun mendatang.

Pada Juli 2010, The Economist juga memasukan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi baru pada 2030 diluar BRIC. The Economist mengenal akronim baru dengan sebutan CIVETS yaitu kepanjangan dari Colombia, Indonesia, Vietname, Egypt, Turkey, dan South Africa.

Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia yang ditulis di laman Bank Dunia www.worldbank.org menyatakan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini masih cukup kuat. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama tahun 2012 masih tetap kuat pada 6,3%. Kinerja perekonomian Indonesia relatif kuat hingga saat ini, proyeksi dasar PDB mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% ditahun 2012 dan 6,4% ditahun 2013.

Pada Pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2012 lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa ditengah ketidakpastian perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia masih dapat menunjukan kinerja yang cukup baik. Pada tahun 2011 lalu, disaat beberapa negara lain mengalami perlambatan atau bahkan pertumbuhan negatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 6,5%. Kinerja ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar itu ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I mencapai 6,3%, pada triwulan II sedikit meningkat 6,4% dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 dapat dipertahankan pada kisaran 6,3% hingga 6,5%.

Melihat kinerja ekonomi Indonesia yang mampu keluar dari krisis ekonomi 1997/1998 dalam waktu singkat dan terus membaik dari tahun ke tahun bahkan menunjukan trend yang meningkat serta mampu bertahan bahkan kinerja ekonomi tumbuh rata-rata di atas 6 % / tahun ditengah krisis global ini, prediksi ekonomi Indonesia akan kembali macan Asia dalam beberapa tahun kedepan bukanlah isapan jempol belaka, selain itu juga : (1) Indonesia memiliki Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2015 yang memiliki Visi "Mengangkat Indonesia menjadi Negara Maju dan merupakan kekuatan 10 besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inclusif dan berkelanjutan. MP3EI bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam spectrum yang luas dari sektor ekonomi, pembangunan infrastrktur, ketahanan pangan dan energi serta pengetahuan dan teknologi. (2) Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan memiliki sumber daya manusia yang cukup besar serta saat ini Indonesia sedang giat-giatnya membangun sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dan memiliki sumber daya manusia produktif atau yang berusia dibawah 30 tahun lebih dari 50% penduduk Indonesia. (3) Kepercayaan dunia Internasional terus meningkat salah satunya Indonesia akan menjadi Ketua APEC pada tahun 2013. Dengan dipercayainya Indonesia sebagai Ketua APEC merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia Internasional sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia saat ini. (4) Indonesia akan membangun Infrastruktur senilai 500 Miliar dolar AS dalam koridor MP3EI yang tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada tahun-tahun mendatang. (5). Kondisi keamanan terjaga dengan baik yang mendorong terciptanya Iklim Investasi yang kondusif dimana pada tahun ini nilai Investasi diperkirakan akan mendekati 20 Miliar dollar AS meningkat - naik sepertiga dibandingkan tahun lalu.

Akhirnya Prediksi Indonesia dalam beberapa tahun kedepan menjadi Macan Asia di bidang Ekonomi bukanlah mimpi belaka namun akan menjadi kenyataan dengan bercermin dari prestasi-prestasi yang diraih Indonesia selama ini baik keberhasilan keluar dan bertahan dari krisis ekonomi global maupun prestasi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya rata-rata di atas 6% dan meningkatnya kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia, semoga ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun