Mohon tunggu...
Kuncoro Maskuri
Kuncoro Maskuri Mohon Tunggu... Doktor Linguistik Pragmatik

Pembelajar Bahasa/Linguistik, Sosial Budaya, Pendidikan, dan Keagamaan. (email: dibyomaskuri@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris bagi Pelajar SMK

24 Februari 2025   16:14 Diperbarui: 24 Februari 2025   16:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguasaan kosakata bahasa Inggris untuk keperluan khusus (Englísh for Specific Purpose) di dunia bisnis  bagi pelajar, khususnya pelajar Sekolah Menengah Kejuruan, adalah sebuah keniscayaan, terlebih lagi bila dikaitkan dengan dunia pariwisata internasional dan teknologi informasi. Unsur-unsur bisnis yang berkaitan erat dengan pariwisata internasional dan teknologi informasi  seperti:   perhotelan,  tour and travel, tempat-tempat kuliner, internet, artificial intelligence, bisnis komputer, dan lain-lain, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia bisnis pariwisata dan teknologi informasi. Penguasaan kotakata tersebut penting diperlukan bagi pelajar SMK  untuk persiapan diri sebelum memasuki dunia kerja.

Para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia perlu membangun kesiapan diri yang kuat dalam skill bahasa Inggris sebelum secara langsung dan  nyata  terjun di  dunia kerja/usaha. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris khusus (English for Spesific Purpose) disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing.   Dengan penguasaan kosakata yang mumpuni dan maksimal dari setiap pelajar SMK, diharapkan setiap pelajar  memiliki kesiapan yang matang dan dapat diandalkan sebelum masuk di dunia kerja. Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknik Head and Tail untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris , teknik atau cara ini dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun mandiri di luar waktu pembelajaran di dalam kelas.

Penamaan  teknik ‘Head and Tail’ merujuk pada huruf atau bunyi lingual awal/pertama  dan huruf atau bunyi lingual terakhir suatu kata.  Sebagai contohnya,  kata breakfast, huruf/bunyi lingual awal dari kata tersebut adalah ‘b’ dan huruf/bunyi lingual akhirnya adalah ‘t’. Berangkat dari penamaan ini,  selanjutnya difungsikan sebagai nama teknik atau cara untuk meningkatkan atau pengayaan kosakata bahasa Inggris; teknik ini bisa juga digunakan untuk pengayaan kosakata bahasa-bahasa yang lain. Dari contoh kata breakfast tersebut, huruf/bunyi lingual akhirnya adalah ‘t’, maka dari huruf/bunyi lingual ‘t’ tersebut selanjutnya digunakan sebagai huruf/bunyi lingual awal untuk menemukan atau menentukan satu kosakata bahasa Inggris yang lain yang penulisannya dimulai dengan huruf/bunyi lingual ‘t’, mísalnya: transport, tray,  tea-spoon, tenderizer, taste, dan seterusnya. Bila kosakata yang dipilih adalah kata tray,  maka huruf/bunyi lingual akhir yaitu ‘y’ digunakan sebagai huruf/bunyi lingual awal untuk menemukan satu kata bahasa Inggris yang penulisan/pengucapannya diawali dengan ‘y’ misalnya yolk, yard, yacht, yellow, yell, young, youth, yield, dan lain-lain.

Teknik  head and tail ini, bila digunakan guru di ruang kelas, akan lebih menarik bila  diterapkan dalam  suatu permainan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tertulis. Dalam penerapannya secara lisan, guru memulai dengan meminta murid A menyebutkan  satu kata dengan suara keras yang dapat didengar oleh murid-murid lain misalnya menyebutkan kata layout, kemudian murid B ditunjuk guru untuk berpikỉr menemukan  satu kata  yang diawali dengan huruf terakhir dari kata layout yang diucapkan oleh murid A yaitu huruf t;  murid B kemudian menemukan dan menyebutkan, misalnya, kata template; kemudian guru menụnjuk murid C untuk berpikir menemukan satu kata berdasar huruf terakhir dảri kata template yang diucapkan oleh murid B yaitu huruf 'e'; murid C misalnya menemukan dan menyebutkan kata enter begitu seterusnya dilanjutkan oleh murid D, E, F, dan seterusnya. 

Untuk penerapan secara tertulis, guru memulai dengan menuliskan satu kata di papan tulis sehingga semua murid dapat melihat kata  yang dituliskan dengan jelas, misalnya kata review.   Guru kemudian menginstruksikan murid-murid mencari kata dalam bahasa Inggris yang diawali dengan  huruf ‘w’ misalnya window, kemudian meminta murid-murid menuliskan kata tersebut di buku tulis/kertas masing-masing.  Selanjutnya setiap murid dapat meneruskan secara mandiri untuk  menemukan kosakata yang diawali dari huruf terakhir dari setiap kata yang dituliskan. Untuk memunculkan keseruan sekaligus semangat berkompetisi, guru dapat menentukan batas waktu yang harus dipatuhi oleh semua murid misalnya dua atau tiga menit.  Setelah waktu habis, guru mengevaluasi atau mengecek hasil pekerjaan setiap murid; selain memeriksa penulisan kata yang benar, juga memeriksa berapa jumlah kata yang diperoleh/dituliskan oleh setiap murid sepanjang waktu dua/tiga menit tersebut. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kosakata yang diperoleh setiap murid, guru dapat melakukan teknik pengayaan kosakata secara tertulis ini sebanyak dua atau tiga kali praktik. Dari praktik kesatu, kedua, dan atau ketiga akan dapat diketahui tingkat pencapaian kosakata tiap murid apakah mengalami peningkatan atau penurunan jumlah kosakata. Bila yang terjadi adalah penurunan jumlah kosakata, maka perlu dipraktikkan berulang-ulang agar jumlah capaian kosakata meningkat.

Penggunaan teknik head and tail secara lisan  selain untuk meningkatkan penguasaan kosakata, juga melatih murid-murid dalam hal ketrampilan mendengar (listening skill) dan ketrampilan mengucapkan kata (pronunciation). Dan penggunaan teknik head and tail secara tertulis dapat meningkatkan kemampuan mengenali atau mengetahui tulisan atau susunan huruf/ejaan yang benar.  Teknik secara lisan dan tertulis tersebut   tidak hanya dapat dilakukan di kelas bersama guru, tetapi juga dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap murid di luar waktu pembelajaran di ruang kelas.  Dengan demikian diharapkan kesadaran dan motivasi diri siswa untuk melakukan pembelajaan secara mandiri  dapat berkembang (learning sustainability), yang pada akhirnya penguasaan kosakata bahasa Inggris akan lebih baik dari sebelumnya.

Teknik head and tail yang diterapkan untuk pengayaan kosakata bahasa Inggris bagi pelajar SMK ini sangat cocok atau sesuai untuk pembelajaran bahasa Inggris untuk kebutuhan khusus (English for Specific Purpose). Melalui penggunaan teknik ini,  murid-murid akan akan lebih fokus memahami  berbagai istilah-istilah khusus  dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan bidang keahlian atau kejuruan masing-masing. Dengan demikian mereka dapat lebih mudah mengaplikasikan kata-kata khusus  yang dimaksud untuk keperluan komunikasi profesional. Teknik head and tail ini telah dipraktikkan oleh penulis bersama tim kegiatan pengabdian masyarakat dari Program Studi Bahasa Inggris Universitas Duta Bangsa Surakarta bagi murid-murid keahlian tataboga kelas 10 di SMK Negeri 4 Surakarta pada bulan Oktober 2024.  Secara umum hasilnya  menunjukkan bahwa capaian murid-murid atas penguasaan kosakata bahasa Inggris khusus tata boga atau kuliner mengalami peningkatan kuantitas atau jumlah dan peningkatan kualitas berupa ketepatan dalam pengucapan kata dan ketepatan dalam penulisan kata_ejaan/huruf.

Pemahaman terhadap pengucapan dan penulisan suatu kata bahasa Inggris secara tepat  sangat penting bagi setiap murid SMK.  Dengan memiliki kemampuan menguasai kosakata bahasa Inggris yang baik dan benar,  seorang murid diharapkan akan lebih percaya diri dalam berinteraksi atau berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan orang lain. Dan menggunakan  pendekatan yang interaktif dan berfokus pada aplikasi praktis, diharapkan murid-murid dapat menguasai bahasa Inggris dalam konteks yang sesuai dengan profesi mereka, sehingga nantinya, setelah mereka lulus  siap menghadapi persaingan di dunia kerja yang terus mengglobal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun