Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

NTT (Bisa) Melawan Corona

16 April 2020   10:56 Diperbarui: 19 April 2020   12:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berkaca pada beberapa peristiwa penolakan warga, pemerintah kelihatan lamban mengantisipasi mobilitas masyarakat dari daerah zona merah covid-19 ke Flobamora. Tidak ada persiapan matang dalam menghadapi pandemic vocid-19 di NTT. Kesulitan melakukan karantina bagi ODP karena ditolak warga setempat adalah bukti. Hal ini tidak terjadi apabila pemerintah telah mempersiapkan tempat khusus untuk karantina jauh hari sebelumnya.

Ketiga, lakukan rapid test secara masal. Prioritas diperuntukkan bagi ODP, PDP atau orang yang telah melakukan kontak dengan pasien yang positif. Deteksi dini perlu dilakukan segera untuk menghambat penyebaran virus lebih luas. Tanpa ada rapid test secara masal, kita tidak bisa mendeteksi siapa saja yang sudah terpapar. Bisa saja ada orang yang tidak bergejala (ODP) tetapi telah terinfeksi covid-19. Kasus positif pertama yang terungkap menjadi pelajaran bagi kita akan urgennya melakukan test secara massif.

Kita tentu bersyukur karena dalam waktu yang lama NTT baru terkonfirmasi satu kasus positif di saat hampir seluruh propinsi sudah terinfeksi covid-19. Namun status zona hijau selama ini pantas diragukan. Karena tidak didasarkan pada hasil rapid test atau uji swab tenggorokan secara masal terutama bagi mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah covid-19. Tindakah yang dilakukan terhadap mereka adalah pengukuran suhu tubuh dan karantina mandiri. Siapa yang menjamin mereka ini belum terinfeksi vocid-19?

Saat ini adalah situasi yang sulit bukan hanya bagi daerah kita tetapi seluruh dunia. Karena itu kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain. Dalam perang melawan corona kita harus bahu membahu. Seluruh stakeholder perlu bergandeng tangan. Segala kekuatan yang dimiliki kita dikerahkan. Sinergisitas antar lembaga pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan agar penyebaran virus ini tidak meluas.

Kita memiliki budaya gotong royong sebagai karakteristik bangsa yaitu semangat bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan. Budaya gotong royong ini perlu digerakkan dalam memerangi virus corona. Kerja sama ini diharapkan membangkitkan rasa optimis dalam diri bahwa kita bisa menang melawan corona. Hanya dengan kekuatan bersama dan komitment yang kuat menjalani kebijakan social distancing, yakinlah NTT (bisa) menang lawan corona.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun