Ini bukan soal siapa yang salah dan benar, siapa team siapa pelatih. ini soal marwah wadah kebanggaan bersama yang tereliminasi (degradasi). Kaderisasi rayon/komis di bawah kepemimpinan siapapun. akan terus berjalan seyogyanya roda kehidupan kaderisasi. saling support "team" kepengurusan yang ada, tidak meninggalkan ketika kalah dan tidak menyalahkan pelatih ketika gagal. semua ini adalah tentang proses bersama dalam perjuangan, memahami satu sama lain, kebersamaan keluarga yang tidak mudah menyerah. serta semangat kembali kemenangan sang mental juara.
Belajar dari Plato dalam bukunya "Republic" bahwa keberanian (Andreia) ialah kekuatan jiwa untuk mempertahankan keyakinan akan kebenaran, bahkan ketika menghadapi ketakutan atau penderitaan. atau belajar dari Paulo Freire dalam bukunya "Pedagogy Of The Oppressed" bahwa pentingnya keberanian dalam menyadari penindasan dan kebersamaan untuk mencapai sebuah kemerdekaan (keberhasilan).Â
dari sini dapat di simpulkan sebuah wadah selalu memiliki baik buruknya masing-masing. dalam memperkuat kelemahan dalam setiap wadah. perlu adanya semangat kebersamaan, support mental satu sama lain, sumbangsih pemikiran dalam team, terutama itu semua di mulai dari bagaimana cara kita memiliki rasa utuh dalam wadah (PMII).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI