Ketika industri berita berupaya merubah model bisnisnya, para jurnalis juga harus merubah keahlian mereka dalam dunia media online yang sedang berkembang pesat 2020 ini. Karena pengurangan di banyak industry berita, pekerjaan yang tersedia sangat kompetitif. Perusahaan-perusahaan berita sedang mencari jurnalis yang mendongkrak semua perdagangan, yang bisa menguasi lebih dari satu bidang saja.
Tahun 2010 lalu menjadi masa transisi bagi jurnalis mengejar untuk mempelajari keterampilan multimedia, pemrograman, media sosial, dan bisnis yang mereka perlukan untuk menceritakan kisah mereka secara online. Keterampilan baru ini sangat relevan untuk pemula yang mencari untuk mempekerjakan jurnalis multi-terampil dan media-cerdas. Sebelum membahas mengenai Keterampilan mari lihat lebih lanjut mengenai
Berikut beberapa keterampilan dasar untuk menjadi jurnalis masa depan tanpa urutan tertentu.
1. Entrepreneurial dan Business Savvy
Saat fondasi model bisnis berita yang sudah lama runtuh, jurnalis baru dan berpengalaman menjadi wirausaha dan memulai publikasi mereka sendiri. Mereka menciptakan "masa depan jurnalisme hari ini" dengan memulai publikasi seperti NYULocal khusus online Cody Brown, (yang mencakup New York University dan telah berbulan-bulan yang mendapatkan lebih banyak lalu lintas Web daripada situs web koran sekolah).
Wartawan masa depan harus memahami nilai konten dan bagaimana model bisnis berubah, kata Steve Buttry, pelatih inovasi C3 di Gazette Communications. Mereka harus memahami cara mengejar peluang komersial yang berkaitan dengan konten.
2. Programmer
Jurnalis di harapkan dapat menggunakan serta mengaplikasikan bertia kedalam platform multimedia. Jurnalis juga diharapkan memiliki keterampilan untuk membangun dan mengelola platform yang menyajikan cerita. Serta mampu membuat visualisasi Flash dan membangun interaksi yang menampilkan data dengan jelas adalah elemen kunci jurnalisme online.
3. Eksperimen Berpikiran Terbuka
Tantangan bagi jurnalis baru adalah perubahan dalam pola pikir dari kontrol dan konten ke keterbukaan dan konektivitas dengan audiens, kata Alfred Hermida, Asisten Profesor di Sekolah Jurnalisme Universitas British Columbia.
Hermida juga mengatakan bahwa meskipun menginformasikan suatu berita di berbagai platform akan menjadi penting, kuncinya adalah untuk memahami kekuatan dan kelemahan media yang berbeda sehingga yang terbaik dapat digunakan untuk setiap cerita. Hal tersebut berarti menjadi pembelajar yang dapat melihat tren dan memahami apa yang dapat dilakukan teknologi baru, menurut Michele McLellan, seorang konsultan media yang menulis blog untuk Knight Digital Media Center tentang inovasi berita.
Jurnalis masa depan harus bersedia untuk bereksperimen dengan alat-alat baru, jangan takut pada mereka.