Mengenal Jawa Pos Lebih Dekat
Jawa Pos mulai memasuki bisnis digital pada 2014 dengan menghadirkan JawaPos.com. Dalam perkembangannya yang relatif singkat, pada 2016 JawaPos.com mulai menyediakan beragam fitur online dalam format multi-media (teks, foto, dan video) dan multi-platform (website, mobile site, dan mobile app). Jika melihat portal berita online milik media Jawa Pos tentu bisa ditemukan beberapa karakteristik di dalamnya karena media baru memiliki enam karakteristik, yaitu: digital, interactive, hypertextual, virtual, networked serta simulated dalam buku A Critical Introduction.
Digital masuk dalam enam karakteristik media baru dimana dalam sebuah berita atau portal berita menyediakan foto,gambar, video, grafik, maupun diagaram untuk menjelaskan mengenai suatu kejadian dalam berita. Jawa Pos sendiri masuk dalam karakteristik digital karena dalam portal beritanya terdapat foto, gambar, video, grafik, maupun diagram.
Disebut sebuah media baru interactive jika dalam portal berita tersebut menyediakan kolom komentar, kritik, serta saran yang bisa memberikan ruang bagi pembaca untuk menyampaikan. Dengan demikian pembaca tidak lagi hanya membaca apa yang ditulis dalam berita namun dapat memberikan kritik, komentar, pendapat, maupun saran. Namun sayangnya, Jawa Pos tidak menyediakan fitur bagi pembaca untuk memberikan suaranya sehingga pembaca hanya sebagai pembaca yang pasif tidak ada feedback yang diterima oleh Jawa Pos.
Karakteristik hypertextual berfungsi untuk mempermudah pembaca mendalami informasi mengenai berita yang dibaca karena terdapat link yang tentunya berkaitan dengan berita tersebut. Hal tersebut tentu memperkaya informasi bagi pembaca karena hanya dengan memilih satu berita namun terdapat link- link informasi tambahan mengenai berita tersebut. Seperti yang ada dalam portal media Jawa Pos tidak ada hypertextual yang muncul di berita. Jika ditambahkan tentu akan sangat bermanfaat bagi pembaca.
Karakteristik virtual juga belum terdapat dalam Jawa Pos dimana seharusnya media baru menyediakan sesuatu di dalam medianya seperti bentuk lingkungan, ruang, realitas dan identitas yang dibagun dari grafis komputer dan video digital di mana pembaca dapat berinteraksi. Dengan demikian pembaca dengan pembaca lainnya dapat berinteraksi dengan mudah.
Karakteristik selanjutnya yang memungkinkan pembaca untuk menemukan media tersebut tidak hanya dalam portal beritanya namun dapat ditemukan di beberapa media lain atau yang disebut juga dengan networked. Dalam portal berita Jawa Pos mereka mencantumkan media lainnya yang mereka miliki selain portal berita seperti facebook, twitter, instagram, maupun youtube.
Karakteristik simulated adalah dunia yang tergambar di dalam media baru merupakan miniatur atau gambaran sesungguhnya dalam suatu keadaan. Meskipun merupakan buatan manusia tetapi sesungguhnya merupakan bentuk gambaran dari obyek nyata. Biasanya berupa video yang diambil langsung di lokasi kejadian untuk memperjelas informasi yang ada dalam sebuah berita. Namun, JawaPos belum memenuhi karakteristik simulated karena berita yang disajikan hanya terdapat foto dengan tulisan saja.
Dari enam karakteristik media baru JawaPos baru memenuhi dua karakteristik, yaitu digital dan networked. Lalu, bagaimana standar penulisan berita online JawaPos apakah mengikuti standar atau tidak. Yuk simak berikut ini.