Mohon tunggu...
Kukuh Fany Fatkhuloh
Kukuh Fany Fatkhuloh Mohon Tunggu... profesional -

:::Terlahir untuk menjadi luar biasa:::

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanasan Global dalam Perspektif Islam

24 Oktober 2014   01:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:57 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14141361111286499630

Pemanasan global kini bukan lagi sekedar isu, dampaknya sudah sangat bisa kita rasakan. Potret pemanasan global dan dampaknya yang luar biasa tentu saja sangat menghawatirkan masa depan kehidupan di bumi. Sayangnya respon dari kalangan agamawan khususnya islam terkesan pasif karena orientasi teologis mereka yang menganggap segala hal atau keadaan yang terjadi sudah menjadi sunatullah lebih dikedepankan.

Padahal dalam islam misalnya, pesan moral terhadap masalah kerusakan alam menjadi salah satu perhatian yang sangat besar baik dalam Qur’an, hadits maupun doktrin ulama fiqih. Pada dasarnya, islam menganggap fenomena alam, termasuk pemanasan global dan perubahan iklim sebagai isu serius. Alam bukan sekedar tempat manusia menjalani kehidupan, tetapi bahkan menjadi sumber kehidupan.

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan.

Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (green house effect).

Pemahaman masyarakat kita terhadap istilah “rumah kaca” bisa menjadi joke tersendiri. Bagaimana tidak? mereka memahami efek rumah kaca adalah efek yang ditimbulkan oleh bangunan bertingkat yang dikelilingi tembok dari bahan kaca. Pemahaman ini kemudian menimbulkan persepsi bahwa lebih baik sekarang bangunan rumah tidak memiliki jendela kaca karena berpotensi menimbulkan bahaya terhadap lingkungan.

Sesungguhnya yang dimaksud rumah kaca adalah rumah dunia kita, yaitu planet bumi yang kita tinggali yang dilindungi lapisan atmosfer. Efek rumah kaca terjadi karena gas-gas yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil bersifat seperti rumah kaca. Rumah kaca bersifat meloloskan radiasi gelombang pendek dari radiasi matahari, tetapi akan menahan pantulan radiasi matahari tersebut yang setelah mencapai permukaan bumi, berubah menjadi radiasi gelombang panjang. Selama matahari bersinar, akan terjadi akumumelihat lasi radiasi sehingga temperatur di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Pandangan Islam Terhadap Fenomena Pemanasan Global

Islam memandang alam dan seluruh isinya adalah tanda kekuasaan Allah SWT. Itulah sebabnya seluruh benda yang ada dilangit dan dibumi, baik benda hidup maupun mati bertasbih dan bersujud kepada Allah (Qs. al Hadid, [57]:1). Uniknya, hampir seluruh proses kehidupan di bumi ini membentuk semacam mata rantai (ekosistem) yang saling tergantung, saling membutuhkan  dan saling mempengaruhi  satu sama lain. Secara sederhana, langit ibarat atap bangunan yang terdiri dari udara dan ruang angkasa yang dalam kekuasaan Allah mampu bertahan secara terus menerus diatas permukaan bumi.

Namun demikian, akibat kelalaian dan kecerobohan umat manusia dalam berhubungan dengan alam, keteraturan dan keseimbangan tersebut menjadi rusak. Sehingga pemanasan global menjadi tak terhindarkan lagi. Demikian juga perubahan iklim menjadi fenomena  yang tidak dapat dihindari. Sikap tidak peduli terhadap keseimbangan alam merupakan salah satu sebab dari pemanasan global yang kemudian berpengaruh terhadap perubahan iklim. Penilaian tersebut bisa dipahami dari penegasan firman Allah:

Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur,  mereka akan mengatakanitu adalah awan yang bertindih-tindih”. (Qs. ath-thur: [52]:44)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun