Mohon tunggu...
Kresna Triadi
Kresna Triadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perusahaanmu Bukan Sekolahku!

11 Maret 2019   10:41 Diperbarui: 11 Maret 2019   11:18 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi tersebut menunjukan bahwa sebenarnya pendidikan dan pekerjaan tidak dapat dilakukan secara bersamaan oleh para pekerja anak. Oleh karena itu, penulis memiliki solusi lain untuk menghapus masalah pekerja anak tersebut melalui program pemberian dana bantuan bersyarat untuk keluarga yang tidak mampu. 

Program ini didasari oleh latar belakang mengapa permasalah ini terjadi, yaitu karena faktor kemiskinan di negara berkembang. Program pemberian bantuan ini diadopsi dari Program Keluarga Harapan ( PKH ) yang telah diterapkan oleh negara Indonesia sejak tahun 2009. Program sejenis juga telah dilakukan oleh negara lain seperti Filipina dan Brazil. 

Mekanisme program ini adalah pemerintah akan memberikan dana bantuan bersyarat untuk keluarga tidak mampu. Dengan syarat, keluarga tersebut harus menjamin anak usia 7-15 untuk bersekolah dengan minimal absensi sebesar 85% dan jaminan imunisasi setiap bulan untuk bayi dalam keluarga. 

Para keluarga baru akan mendapatkan dana bantuan setelah menjalankan syarat-syarat tersebut untuk meminimalisir kasus penyalahgunaan dana yang diberikan. Program ini jauh lebih efektif karena dengan memberikan bantuan dana tersebut, diharapkan akan membantu permasalahan ekonomi keluarga tidak mampu. 

Hal ini dimaksudkan agar membuat para orangtua tidak akan memaksa anak mereka untuk bekerja dengan alasan masalah ekonomi. Disamping itu, hak dan kewajiban anak atas pendidikan itu sendiri akan terpenuhi dan tidak terganggu oleh beban pekerjaan. 

Anak juga akan memiliki waktu untuk melakukan perkembangan diri sesuai dengan usia mereka. Selain itu, dengan mewajibkan imunisasi bagi bayi dalam keluarga  dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka di masa depan.

Terhitung sejak 5 tahun yang lalu, program ini sudah memberikan hasil yang sangat memuaskan dalam mengubah kualitas masyarakat di Indonesia. Melalui program ini angka kemiskinan di Indonesia berhasil turun hingga 1 digit. Dimana angka tersebut merupakan angka terbesar selama sejarah Republik. 

Dalam hal pendidikan, tercatat peningkatan kehadiran siswa Sekolah Dasar di Indonesia setelah menerima bantuan Program Keluarga Harapan mengalami peningkatan sebesar 42,9%, untuk tingkat Sekolah Menegah Pertama kehadiran meningkat sebesar 49,9% dan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas  meningkat sebesar 31%.

Selain itu, terdapat kenaikan presentase anak yang melanjutkan pendidikan ke setiap jenjang sebesar 88% serta berdampak terhadap penurunan jumlah pekerja anak. Peningkatan aktivitas imunisasi bayi juga meningkat sebesar 4,5%. Program ini juga dibarengi dengan Program Indonesia Bebas Pekerja Anak 2022 yang telah berhasil menarik 80.000 pekerja anak di Indonesia.

[1] linkedin.com

[1] tft-earth.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun